NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Telapak kaki pecah-pecah tidak terjadi begitu saja, melainkan ada banyak penyebabnya seperti perubahan cuaca ekstrem yang mengakibatkan kulit termasuk di bagian telapak kaki menjadi kering. Selain itu bisa juga disebabkan karena menggunakan sabun berbahan keras yang bisa menghilangkan minyak alami pada kulit kaki.
BACA JUGA:Memang Bisa Membuat Rilex, Namun Ini Bahayanya Menghirup Aromaterapi Diffuser Terlalu Lama
Kulit di kaki juga membutuhkan perawatan. Salah satu kunci untuk mengoptimalkan rutinitas perawatan kulit kaki adalah dengan cara eksfoliasi kaki. Dari zaman dulu, orang- orang biasanya menggunakan batu apung. Namun perlu untuk mengetahui cara memakai dan merawat kaki menggunakan batu apung dengan baik agar aman untuk kulit.
Batu apung terbentuk ketika lava dan air bercampur menjadi satu, saat lava mendingin dengan cepat, ia menciptakan tekstur berpori dan tampak berbusa yang sangat bagus untuk menghilangkan kulit kering dan mati. Dan karena bentuk alaminya, tidak heran batu apung telah digunakan sebagai pengobatan kuno untuk pengelupasan kulit, bahkan sejak 100 SM.
BACA JUGA:8 Cara Mengatasi Kulit Telapak kaki Pecah, Nomor 5 Gunakan Masker Pisang dan Madu
Selain itu, ada alasan bagus mengapa batu apung meninggalkan bekasnya selama lebih dari 2.000 tahun, itu karena bentuknya yang sangat ringan namun cukup abrasif untuk mengangkat kulit mati dan menghaluskan teksturnya. Namun, jangan menggunakan batu apung di wajah karena terlalu abrasif. Untuk pengelupasan wajah, pilih scrub yang lembut, enzim, atau pengelupasan kimiawi seperti AHA dan BHA. Batu apung ini dicadangkan untuk area kapalan atau bagian kaki saja.
BACA JUGA:8 Cara Mengatasi Kulit Telapak kaki Pecah, Nomor 5 Gunakan Masker Pisang dan Madu
Beberapa hal yang harus diperhatikan apabila ingin memilih batu apung sebagai alat pembersih tubuh, antara lain:
1. Kondisi kulit saat menggosok
Batu apung sebaiknya digosokkan pada kulit yang basah. Hindari untuk menggosok pada kulit yang kering karena akan menyebabkan kulit menjadi luka serta iritasi. Saat kulit masih basah, sel kulit mati akan terlepas dengan mudah tanpa harus melakukan gosokannya terlalu kuat.
2. Jenis kulit
Jenis kulit merupakan salah satu yang perlu diperhatikan saat ingin melakukan eksfoliasi sebagai sarana membersihkan tubuh. Kulit yang sensitif mungkin memerlukan proses pengelupasan dengan cara yang lebih halus karena tindakan pengelupasan ini dapat menyebabkan terjadinya iritasi. Selain itu, tindakan eksfoliasi yang salah pada individu dengan kulit sensitif dapat menigkatkan risiko terjadinya pengelupasan berlebihan yang justru akan menimbulkan peradangan, kulit kering, dan sensitif terhadap sinar matahari.
Tindakan eksfoliasi pada kondisi kulit kering juga akan mendapatkan hasil yang baik jika dilakukan dengan benar. Karenanya, tindakan ekfoliasi pada kondisi kulit kering perlu dilakukan secara lebih halus dan perlahan. Ada baiknya, pada jenis kulit sensitif ataupun kulit kering, batu apung tidak digunakan sebagai alat untuk ekfoliasi.
BACA JUGA:Minder Akibat Telinga Bau dan Bagaimana Cara Mengatasinya? Mudah, Cukup Gunakan 4 Bahan Alami Ini
3. Area tubuh yang akan dibersihkan