Perhatikan terlebih dahulu bagian tubuh mana yang akan dibersihkan. Pasalnya, batu apung memiliki tekstur yang keras dan kasar, terutama bila dibandingkan dengan alat pembersih tubuh lain, seperti loofah atau body scrub. Tekstur batu apung biasanya terlalu kasar untuk daerah kulit tertentu. Oleh karena itu, batu apung paling baik digunakan untuk membersihkan area telapak kaki atau tumit saja, terutama bila ada kapalan. Sekalipun area telapak kaki tebal, gosokannya tetap harus dilakukan secara perlahan, tidak terlalu kasar ataupun terlalu keras.
4. Frekuensi menggosok
Bila dilakukan secara berlebihan, terlalu kuat, ataupun terlalu sering, tindakan ini justru akan menyebabkan kulit menjadi tidak sehat. Tidak ada aturan baku mengenai seberapa sering sebaiknya tindakan ini dilakukan, serta alat apa yang lebih baik untuk digunakan. Pasalnya, hal ini sangat bergantung pada jenis, kebutuhan kulit, dan sejauh mana toleransi pada kulit.
Agar tidak menjadi hal yang akan berimbas pada kerusakan kulit, berikut ini cara menggunakan batu apung secara benar untuk eksfoliasi kaki
- Rendam kaki atau tangan
Sebelum melakukan eksfoliasi celupkan area kaki yang ke dalam air hangat. Pastikan untuk merendam kaki dengan suhu sedang hingga hangat, karena air panas dapat membakarkulit sehingga kulit akan menjadi iritasi. Lakukan selama sekitar lima menit sudah cukup, setelah perendaman kaki selesai, gunakan batu apung untuk menggosok pada kulit kaki yang sudah lembap.
- Eskfoliasi
Selanjutnya yaitu saatnya untuk menggunakan batu apung. Gosokkan batu dengan gerakan memutar ke area tersebut, cukup dengan tekanan sedang sudah lebih dari cukup untuk mengangkat kulit mati. Jika ingin menggunakan pada bagian tangan, maka direkomendasikan untuk menggunakan tekanan yang sangat ringan, karena area tangan lebih sensitif daripada kaki.
Saat melakukan pengelupasan kulit, mungkin akan terlihat kulit mati menumpuk di atas batu. Karena ini bisa membuat sedikit kotor dan berantakan, maka sebaiknya lakukan ini saat mandi saja. Hentikan ketika sudah mencapai kehalusan yang diinginkan, sekitar dua hingga tiga menit sudah cukup, atau ketika kulit mati berhenti menempel pada pori-pori batu apung.
Beberapa orang mungkin dapat menggunakan batu apung setiap dua hari sekali, sementara banyak orang lain hanya dapat menggunakannya seminggu sekali. Semuanya tergantung pada seberapa sensitif kulit.
BACA JUGA:4 Penyebab Rambutmu Bau dan Apek, Solusinya Bagaimana, Salah satunya Jangan Sering Keramas
- Keringkan dan lembabkan
Setelah melakukan eksfoliasi, maka bisa menambahkan kelembapan kembali ke kulit, oleskan krim kental untuk menutup retakan mikro. Karena pengelupasan batu secara manual dapat menyebabkan mikroabrasi pada kulit, sehingga penting untuk mengoleskan pelembap untuk membantu memperbaiki retakan kecil pada kulit akibat pengelupasan batu apung.
Gunakan lotion yang memiliki kandungan seperti, Ceramide, Peptida, Shea butter, lidah buaya, Asam hialuronat, minyak nabati, Mango seed butter, avoaco butter, dan minyak kelapa.
BACA JUGA:4 Cara Supaya Tidak Mabuk Saat Naik Mobil, Jangan Tempel Koyo Lagi, Karena Bukan Solusinya