Banyaknya ditemukan artefak dari zaman megalitik di sekitar kompleks Pura Besakih mengindikasikan bahwa lokasi di mana pura ini dibangun memiliki sejarah yang panjang, bahkan sebelum Agama Hindu masuk ke Bali.
BACA JUGA:Rumah Fatmawati, Tempatnya di Tengah Kota, Salah Satu Tujuan Wisata di Bengkulu
Menurut Sejarah yang tercatat, pendiri Pura Besakih adalah Rsi Markandeya yang merupakan pemuja Siwa dan Wisnu.
Konon katanya, pura ini dibangun di atas hutan belantara yang dirambas oleh Rsi Markandeya yang mendapatkan wahyu setelah bertapa.
Kemudian, Rsi Markandeya menanamkan kendi yang berisi air suci dan logam di jalur perambasannya. Penanaman kendi ini disebut sebagai ”Basuki” yang berarti ”selamat” karena merupakan penanda bahwa pengikut Rsi Markandeya selamat dalam menjalankan misinya. Seiring waktu, nama ini berevolusi menjadi ”Besakih.”
3. Pura Tanah Lot
Pura Tanah Lot dibangun untuk memuja Bhatara Segara, yang juga dikenal sebagai Dewa Laut. Karena lokasinya yang dikelilingi lautan lepas, jalan menuju pura ini hanya bisa diakses saat arus sedang surut.
Sejarah Pura Tanah Lot diyakini bermula dari abad ke-15, di mana seorang begawan bernama Danghyang Niratha bertandang ke Bali dari pulau Jawa dalam misi untuk menyebarkan ajaran Saiwa, salah satu aliran agama Hindu.
Konon katanya, batu karang di mana pura ini dibangun merupakan tempat meditasi Danghyang Niratha yang dipindahkan dari daratan ke lautan dengan kekuatan spiritualnya.
4. Pura Tirta Empul
Dibangun pada tahun 960 Masehi, nama Tirta Empul ini juga berarti "mata air suci." Nama itu diambil dari sumber mata air yang terletak di dalam pura. Mata air itu kemudian mengalir ke kolam pemandian dan kolam ikan.
BACA JUGA:Covid-19 Melonjak Hebat di Singapura, Rumah Sakit Kewalahan Tangani Pasien
Air itu juga mengalir ke Sungai Pakerisan yang terletak di dekat Pura Tirta Empul.
Berbagai situs dan peninggalan arkeologi di sekitar pura berhubungan dengan mitos dan legenda lokal. Situs terdekat dan menonjol lainnya adalah istana kepresidenan, Istana Tampaksiring. Landmark ini dibangun oleh presiden pertama Indonesia, Soekarno.
Pura merupakan penyebutan tempat beribadah bagi umat Hindu di Indonesia. Sedangkan penyebutan tempat ibadah bagi umat Hindu di negara-negara lain berbeda.
Seperti di India, tempat beribadah agama Hindu di India biasanya disebut dengan Kuil.