Mahar ini adalah pemberian dari calon mempelai pria kepada calon mempelai wanita yang lazimnya tidak disebutkan saat akad nikah.
Jujuran bisa berupa uang tunai dan barang-barang berharga yang nantinya digunakan untuk kepentingan upacara pernikahan. Contohnya seperti membeli hantaran, biaya melangsungkan pesta, hingga membeli berbagai keperluan rumah tangga.
Masyarakat berdarah Banjar memiliki perhitungannya sendiri ketika sudah berbicara tentang mahar pernikahan. Mahar berupa uang atau emas akan dipatok antara Rp5 juta hingga Rp20 juta. Jumlah tersebut belum termasuk barang-barang pemberian saat lamaran.
Banyaknya tamu yang diundang juga akan menentukan besaran mahar yang perlu disiapkan.
6. Pernikahan Adat Sasak
Pernikahan adat suku Lombok, Sasak juga tergolong mahal. Dalam suku ini, calon pengantin laki-laki akan menculik calon pengantin perempuan dan membawanya ke rumah keluarga sebelum dilakukan pernikahan. Tradisi ini disebut dengan Memari.
Keluarga laki-laki akan datang ke keluarga perempuan untuk memberitahukan bahwa anak perempuannya ada di rumah mereka. Setalah itu kedua keluarga melakukan proses tawar menawar mahar dan biaya pernikahan.
BACA JUGA:Lagi Presentasi, Hindari 6 Hal Ini Ketika Public Speaking Agar Maksud dan Tujuanmu Sampai ke Audiens
Besarnya mahar pada pernikahan adat Suku Sasak ini juga tergantung tingginya pendidikan perempuan.
Semakin tinggi tingkat pendidikan perempuan, maka semakin tinggi pula mahar yang harus dibayarkan. Di samping itu, juga disesuaikan dengan jarak dari rumah keluarga perempuan ke keluarga laki-laki.
Itulah beberapa pernikahan adat termahal di Indonesia yang hingga kini masih sering dilestarikan oleh segenap masyarakat. Selain membutuhkan biaya dalam jumlah besar, perlu juga mengikuti rangkaian prosesi adat sesuai pakem budaya masing-masing
Putri Nurhidayati