3 Warga Lebong Tewas, Ini Penyebab sering Terjadi Kasus Meninggal Dunia saat Bekerja di Dalam Sumur

Kamis 21-12-2023,20:03 WIB
Reporter : Robi Ardiansyah
Editor : Purnama Sakti

Ada cara sederhana yang bisa dilakukan penggali sumur untuk mengecek apakah sumur itu mengandung gas beracun atau tidak. Yaitu dengan melempar obor ke dalam sumur. 

Bila obor masih menyala saat mencapai dasar, maka oksigen di dalam sumur itu masih ada dan cukup untuk pekerja. Api hanya bisa menyala bila ada oksigen. Sebaliknya, bila obor itu mati, maka ada kemungkinan oksigen tidak ada, dan sumur itu mengandung gas berbahaya.

BACA JUGA:Sebelum Memakan Korban Jiwa, Begini Kondisi Sumur di Lebong yang Menewaskan 3 Orang

Adi menyarankan agar para penggali obor melakukan tindakan pencegahan terlebih dahulu sebelum turun mengecek dasar sumur. Selain itu, peralatan perlindungan pekerja pun penting untuk digunakan bagi kegiatan dengan risiko tinggi itu. 

Bisa saja dengan mengikat tali di pinggang si pekerja yang akan menggali sumur. “Sehingga bila ada masalah seperti ternyata ada gas berbahaya, pekerja bisa diselamatkan dengan langsung ditarik ke atas,” katanya.

Ia menyayangkan kurangnya perhatian masyarakat dan pemerintah dalam memberikan perlindungan pekerja. Padahal berbagai pekerjaan bisa saja berakibat buruk pada keselamatan si pekerja. “Dalam hal keselamatan kerja, kita perlu mencontoh negara maju yang ,memberikan perhatian pada tindakan pencegahan,” katanya.

BACA JUGA:Lowongan Kerja di PT Pos Indonesia, Kirim Lamaran ke Link Ini untuk Perekrutan O-Ranger Mobile

 

Tiga Warga Lebong Tewas dalam Sumur

Warga Kabupaten Lebong kembali dihebohkan dengan peristiwa mengenaskan Kamis (21/12). Tiga warga Desa Suka Negeri Kecamatan Topos meninggal dunia saat menguras air sumur.

Ketiga korban adalah Piramli (45t), Dosi (42t) dan Reno Asmadi (29). Kronologis bermula saat korban Reno Asmadi meminta Piramli dan Dosi bekerja menguras sumur yang ada di depan rumahnya.

Saat kejadian, ada 4 orang yang berada di TKP yaitu Dosi, Piramli, Reno Asmadi dan Tegunsi.

BACA JUGA:Lowongan Kerja di Kemenkeu RI Penempatan di Kupang, Lengkapi Syarat Berikut Sebelum 5 Januari 2024

Korban Piramli yang pertama kali turun ke dalam sumur berkedalaman 14 meter itu. Beberapa saat kemudian Piramli menghidupkan mesin penyedot air di tengah-tengah sumur, mesin penyedot tersebut menyala dan air mulai terkuras, tiba-tiba mesin mati dan suasana hening.

Merasa ada yang tidak beres, korban Dosi turun menyusul untuk memeriksa kondisi di dalam sumur, termasuk untuk mengetahui kondisi Piramli di dalamnya.

Kemudian dari dasar sumur ada suara teriakan minta tolong yang didengar Reno Asmadi. Tanpa berpikir lama, Reno pun ikut turun ke dalam sumur menyusul kedua rekannya itu. 

Kategori :