NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Peristiwa tragis terjadi di Desa Suka Negeri Kecamatan Topos, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu pada Kamis siang (21/12). Tiga orang meninggal dunia saat menguras air sumur.
Belum diketahui persis penyebabnya. Apakah keracunan gas, atau kehabisan oksigen. Namun saat itu para korban menggunakan mesin penyedot air yang ditempatkan di tengah sumur.
BACA JUGA:3 Warga Lebong Tewas saat Menguras Air Sumur, Orang Tua Korban Bertaruh Nyawa Demi sang Anak
Kasus kematian di dalam sumur memang bukan lah kali ini saja. Cukup sering kita mendengar kasus serupa. Seperti diketahui, di dalam sumur memang rawan ada gas-gas beracun sehingga sangat berbahaya jika berada di dalamnya.
Beberapa waktu lalu, Ahli Kesehatan Lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, Adi Heru Husodo mengatakan jika gas beracun bisa dihasilkan oleh limbah sampah yang menumpuk.
“Penumpukan limbah itu bisa mengakibatkan adanya sulfur dioksida dan asam nitrat,” kata Adi Heru.
Adi mengimbau agar masyarakat mewaspadai kedua zat itu. “Zat itu bisa mengakibatkan kematian,” katanya.
BACA JUGA:Kisah Roli Susanto, Seorang Bapak yang Bertaruh Nyawa saat 3 Warga Lebong Tewas dalam Sumur
Seseorang pun bisa mengalami keracunan gas yang berisi kandungan karbon monoksida. Menurut Adi banyak sekali kasus seperti ini terjadi. Biasanya para korban meninggal saat beraktivitas di dalam sumur. “Semakin dalam sumur, biasanya kandungan karbon monoksida tinggi,” kata Adi.
Menurut Adi, biasanya kedalaman sumur yang sudah mulai mengandung karbon monoksida sedalam belasan meter. Sebenarnya karbon monoksida juga dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Asap knalpot itu tentunya bisa memperburuk kesehatan orang yang menghirupnya.
Namun mengapa karbon monoksida di jalanan tidak mengakibatkan kematian, seperti kandungan karbon monoksida yang ada di sumur?
Kondisi lingkungan menjadi faktor. Adi menjelaskan bahwa zat karbon monoksida yang dihasilkan kendaraan bermotor bisa tertiup angin sehingga terhempas jauh dan tidak mengenai orang langsung.
Selain itu asap knalpot yang ada di jalanan pun ada di udara bebas sehingga tidak terkumpul di satu titik saja. Sebaliknya, saat di sumur, gas karbon monoksida terperangkap di ruang yang sempit, sehingga gas yang beracun itu pun terkumpul menjadi satu, statis dan stabil.
“Jadi, bila ada pekerja menghirupnya, bisa langsung berakibat buruk baginya,” kata Adi.