BACA JUGA:Sebentar Lagi Pengumuman PPPK Guru, Pahami Arti Kode P, P/L, PR1, PR2, L2, L3, TL, dan A
Mengetahui Sisa Token Listrik
Salah satu fungsi penting lain dari meteran listrik adalah untuk mendeteksi token pulsa listrik. Kamu mungkin sudah tahu, bagi pelanggan yang menggunakan smart meter atau meteran listrik digital, mereka harus membeli pulsa atau token agar bisa menggunakan listrik. Nah, yang membuat smart meter ini istimewa adalah, ia juga bisa mendeteksi sisa token pulsa listrik dan mengingatkan pelanggan untuk segera mengisi ulang. Biasanya, meteran listrik akan memberikan peringatan ketika pulsa yang tersisa sudah hampir habis.
Jika dibiarkan, arus listrik akan otomatis terputus sampai pelanggan melakukan pengisian ulang pulsa. Tentu saja, fungsi ini sangat penting bagi para pelanggan, karena minimal mereka bisa segera mengisi ulang pulsa agar listrik tidak mati.
BACA JUGA:Pori-pori Wajah yang Besar Mengganggu Penampilan, Ternyata 10 Hal Ini Penyebabnya
Membatasi Daya Listrik
Selain untuk memberikan informasi tentang pemakaian energi listrik dan memutuskan aliran saat ada masalah, meteran listrik juga berguna untuk mengatur batas daya listrik yang dialirkan ke rumah atau bangunan pelanggan. Sebagai yang kita tahu, di Indonesia terdapat beberapa pilihan daya listrik yang tersedia mulai dari 450 VA hingga 6600 VA. Meteran ini berfungsi sebagai pembatas untuk memastikan pelanggan tidak menggunakan daya listrik melebihi batas yang seharusnya.
Tentu saja! Meteran listrik ini memiliki fungsi yang tidak berlaku untuk semua jenis meteran listrik. Jadi, perlu diketahui bahwa fungsi ini hanya berlaku pada meteran listrik digital dan smart meter yang menggunakan sistem prabayar. Meteran listrik analog yang menggunakan sistem pascabayar tidak termasuk dalam fungsi ini.
Prinsip Kerja Meteran
Setelah mengetahui fungsinya lalu bagaimana dengan prinsip kerjanya? Meteran listrik ini memiliki prinsip kerja yang berbeda pula, ya. berikut perbedaannya.
1. Meteran Analog
Supaya bisa bekerja dengan baik, jenis meteran ini butuh tujuh elemen yang berbeda, yaitu kumparan tegangan, elemen penggerak, gelar mekanik, serta kumparan arus. Selain itu, ada juga rem magnet yang terbuat dari piringan aluminium, terminal klem, dan name plate. Ketika meteran ini beroperasi, ia menggunakan prinsip induksi medan magnet.
BACA JUGA:Asus TUF Gaming FX505, Laptop Bandel yang Banyak Mendapat Pengakuan, Harga Mulai Rp 10 Jutaan
2. Meteran Digital
Meteran digital ini membutuhkan beberapa fitur pendukung, seperti layar LED berwarna hijau dan merah yang menarik perhatian, layar LCD yang memberikan tampilan yang jelas, label untuk memudahkan pengkabelan, keypad karet untuk pengoperasian yang nyaman, name plate untuk identifikasi, terminal block dan terminal cover untuk menghubungkan kabel secara aman, serta port MCB untuk menghubungkan listrik. Selain itu, meteran digital ini juga dilengkapi dengan sensor khusus yang berguna untuk menghitung jumlah energi yang digunakan. Dalam prosesnya, meteran digital akan mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital sebelum menghitung jumlah energi yang digunakan. Hasil perhitungan tersebut akan ditampilkan pada layar LCD sehingga pelanggan dapat melihatnya dengan jelas.