NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Stiff Person Syndrome (SPS) atau sindrom manusia kaku adalah sebuah penyakit langka yang mempengaruhi sistem saraf pada tubuh manusia. Penyakit ini juga diderita penyanyi internasional, Celine Dion.
Meskipun penyakit ini jarang terjadi atau langka, namun SPS dapat memberikan dampak yang signifikan pada kehidupan sehari-hari bagi penderitanya. Lalu apa saja gejala dan ciri-ciri yang di timbulkan dari penyakit Stiff-Person Syndrome (SPS) ini?
BACA JUGA:Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, Ada 4 Posisi Kosong di PT Yakult Indonesia
Dalam artikel ini, akan dibahas gejala-gejala yang terkait dengan Stiff-Person Syndrome SPS yang mungkin bisa saja terjadi.
Pengertian Stiff-Person Syndrome
Stiff-person syndrome adalah sebuah penyakit neurologis yang jarang terjadi. Penyakit ini ditandai dengan gejala berupa kekakuan otot yang terus bertambah dan seringkali diikuti oleh kejang otot yang sangat menyakitkan.
Pada awalnya, kekakuan otot bisa datang dan pergi, namun pada akhirnya kekakuan tersebut akan terus berlangsung. Seiring berjalannya waktu, kekakuan akan meluas ke otot-otot kaki, lengan, bahkan wajah.
Sindrom ini dapat secara perlahan menyebabkan perubahan postur tubuh. Pada kasus yang parah, stiff-person syndrome dapat membatasi kemampuan pasien untuk berjalan dan bergerak. Perawatan yang ditujukan untuk mengelola gejala dan meningkatkan mobilitas serta kenyamanan penderita.
Gejala Stiff Person Syndrome
Gejala utama sindrom stiff person (SPS) adalah otot-otot tubuh menjadi kaku. Awalnya, kekakuan otot akan terasa hilang timbul dan terjadi pada area tertentu, seperti di perut, dada, panggul, atau punggung, dan terjadi secara hilang timbul. Secara perlahan, kekakuan otot akan semakin dirasakan dan menyebar ke beberapa bagian tubuh, termasuk tungkai, lengan, dan wajah.
Ketika kekakuan otot sudah terasa berat, beberapa penderita bisa mengalami kelainan lengkungan tulang belakang, seperti kifosis atau hiperlordosis. Bahkan, jika kondisi ini sudah sangat parah, penderita bisa mengalami kesulitan bergerak bahkan tidak mampu berjalan lagi.
BACA JUGA:Pendaftaran PTPS 2024 Segera Dibuka, Simak Syarat, Tugas dan Gaji yang Akan Diterima
Otot tubuh yang kaku ini sering kali terjadi bersamaan dengan kejang otot seperti yang dialami oleh penderita sindrom Isaac. Biasanya, keluhan ini dipicu oleh suara keras, sentuhan, paparan suhu dingin, atau stres. Kejang yang disertai dengan kekakuan otot dapat berlangsung selama beberapa detik, menit, atau bahkan berjam-jam.
Jika sudah parah, kejang otot dapat membuat penderita SPS kehilangan kendali atas gerakan tubuhnya. Selain itu, penderita SPS juga lebih rentan mengalami gejala kecemasan dan depresi.