Iklan dempo dalam berita

Kehidupan akan Berubah karena Stiff-Person Syndrome, Kenali Ini Gejalanya

Kehidupan akan Berubah karena Stiff-Person Syndrome, Kenali Ini Gejalanya

Kenali gejala Stiff Person Syndrome--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Penyakit Stiff Person Syndrome (SPS) adalah gangguan neurologis yang sangat langka dan sering kali mempengaruhi sistem saraf pusat pada tubuh.

Penderita SPS ini sering mengalami kekakuan otot yang berlebihan, terutama pada area pinggang dan tungkai, sehingga mengakibatkan keterbatasan dalam bergerak dan beraktivitas. 

Penyakit ini dapat mempengaruhi kehidupan secara signifikan. Meskipun penyebab pasti dari SPS belum sepenuhnya dipahami, para ahli mengidentifikasi beberapa faktor yang memungkinkan berperan dalam perkembangan kondisi ini.

BACA JUGA:Mana yang Bagus, Beri Makanan Kering atau Basah untuk Kucing Kesayanganmu?

Penyakit Stiff Person Syndrome (SPS) adalah penyakit langka yang mempengaruhi sistem saraf manusia. Penyakit ini ditandai dengan kekakuan otot yang berlebihan, kejang, dan kontraksi otot yang tidak terkendali. Meskipun tidak banyak orang yang mengenal penyakit ini, namun penyakit ini dapat mengganggu aktivitas kehidupan sehari hari dengan signifikat. 

Penderita awalnya akan merasakan otot kaku yang hilang dan timbul kembali, semakin lama, rasa kaku ini akan menjalar ke otot-otot lainnya seperti kaki, lengan, bahkan wajah. 

Sindrom ini secara tidak langsung dapat menyebabkan perubahan postur pada tubuh. Pada kasus yang terbilang parah, stiff-person syndrome dapat membuat orang sulit bergerak. 

BACA JUGA:4 Bank Ini Bisa Jadi Tempat Menggadaikan SK PPPK, Serta Syarat-Syaratnya

Hingga saat ini, masih belum ada pengetahuan yang pasti mengenai stiff person syndrome. Namun para ahli mencurigai bahwa kondisi ini merupakan jenis penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat tanpa alasan yang jelas. 

Mayoritas penderita SPS memiliki antibodi yang disebut asam glutamat dekarboksilase (GAD). GAD berperan dalam produksi neurotransmitter bernama gamma-aminobutyric acid (GABA), yang membantu mengontrol pergerakan otot. 

Meski demikian, peran sebenarnya dari GAD dalam perkembangan dan memburuknya SPS masih belum sepenuhnya dipahami oleh para ahli. Penting untuk dicatat bahwa keberadaan antibodi GAD tidak secara otomatis menunjukkan bahwa seseorang mengidap SPS. Faktanya, sebagian kecil dari populasi umum juga memiliki antibodi GAD tanpa mengalami efek samping. 

BACA JUGA:Lowongan Kerja di Mayora Grup Hadir dengan 6 Posisi Terbaru, Lulusan SMA Bisa Daftar

Stiff Person Syndrome (SPS) dapat mengakibatkan kekakuan pada otot-otot tubuh. Gejala yang biasa terjadi antara lain: 

- Kekakuan yang sangat parah pada otot-otot tubuh. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: