BENGKULU UTARA, RBTVCAMKOHA.COM - Dugaan upaya penculikan anak di bawah umur di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara cukup menghebohkan publik.
Kapolres Bengkulu Utara AKBP Andy Pramudya Wardana angkat bicara. Terdapat beberapa hal penting yang disampaikannya dalam menanggapi isu tersebut.
Dipaparkan Kapolres, pertama masyarakat diminta tetap selektif dalam menanggapi isu yang berkembang terkait penculikan anak.
BACA JUGA:Waspada Penculikan, Siswi Kelas 3 SD di Bengkulu Utara Sudah Ditarik-tarik Pria Bersebo
Kemudian masyarakat diminta untuk tidak panik dan takut yang berlebihan. Namun tetap melakukan pengawasan yang kuat terhadap anak.
Orang tua diminta untuk memberikan pemahaman kepada anak agar tidak mudah terpengaruh terhadap orang yang belum dikenal.
BACA JUGA:Diduga Mau Diculik, Pelajar SD di Bengkulu Utara Itu Masih Trauma, Belum Berani Sekolah
Kapolres juga menerima secara terbuka laporan dari masyarakat, jika menemukan suatu hal atau orang tidak dikenal yang dicurigai. Masyarakat dapat melapor ke Bhabinkamtibma, kantor polisi, atau melapor langsung ke nomor "Lapor Pak Kapolres" (0813 6644 2003).
"Langsung laporkan jika ada sesuatu hal yang mencurigakan. Kepada para Bhabin juga kita gerakan untuk terus mengimbau, terutama ke sekolah-sekolah, kemudian ke para kepala desa, agar lebih berhati-hati," sampai Kapolres Bengkulu Utara AKBP Andy Pramudya Wardana.
BACA JUGA:Usai Sholat Subuh, Marbot Tewas Bersimbah Darah
Kapolres juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dan selektif dalam menerima informasi atau isu terkait penculikan anak. Masyarakat harus dapat mencari kebenaran informasi yang diterima, agar tidak menimbulkan keresahan.
"Diimbau untuk tidak mudah percaya, namun tetap waspada. Tidak ada salahnya waspada dan berhati-hati," pungkas Kapolres.
Sebelumnya, dugaan upaya penculikan anak terjadi di Desa Rama Agung, Kecamatan Arga Makmur, pada Kamis (26/01).
BACA JUGA:MENGINSPIRASI, Usia 36 Tahun Putra Bengkulu Sudah Jadi Profesor di UNP
Korbannya yakni Nasyatul Khalia (8), siswi kelas 3 SD. Korban diduga nyaris menjadi korban penculikan saat hendak berangkat menuju ke sekolah di SDN 014 Bengkulu Utara, di Desa Rama Agung, sekitar pukul 6 pagi.