NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Air kelapa, sudah tak ada yang diragukan lagi manfaatnya. Baik itu air kelapa muda atau tua, tentu saja memiliki manfaat tersendiri untuk tubuh.
Tapi, apa sudah pernah mencoba campuran air kelapa dan kunyit? Ternyata air kelapa dicampur dengan kunyit manfaatnya sungguh luar biasa dahsyatnya, untuk Kesehatan.
BACA JUGA:Ingin Daya Tahan Tubuh Lebih Terjamin, Campurkan 4 Bahan Alami Ini ke Air Kelapa Lalu Rutin Diminum
dr Zaidul Akbar praktisi kesehatan mengungkapkan soal Manfaat Minum air kelapa campur kunyit dalam salah satu kanal Youtube.
Tanpa harus meminum obat-obatan, menurut dr Zaidul Akbar ternyata kita bisa menyembuhkan berbagai penyakit menggunakan bahan alami.
Kata Zaidul Akbar, tubuh manusia sebagian besar membutuhkan asam amino mulai dari membentuk sistem kekebalan tubuh, membawa nutrisi hingga mencegah penyakit.
BACA JUGA:Minum Air Kelapa Hangat dengan Cara Direbus, Ini 8 Manfaat Luar Biasa Untuk Kesehatan Tubuh
“Manusia bahan baku kita adalah asam amino, gen kita itu saya pernah baca penelitiannya ternyata ya Subhanallah gen kita itu berada pada ikatan pH yang sangat tinggi,” kata dr Zaidul Akbar.
“Jadi ikatan gen kita itu pHnya sekitar 9-10 ikatan,” lanjutnya.
Kekurangan asam amino akan menyebabkan masalah pencernaan, depresi hingga masalah kesuburan.
Dr Zaidul Akbar mengungkapkan adanya bahan alami yang mengandung asam amino tinggi, salah satunya adalah air kelapa.
BACA JUGA:Banyak yang Belum Tahu, Ini 7 Manfaat Air Kelapa Kuning, Terutama Untuk Ibu Hamil
“Air kelapa itu isinya apa? Asam amino dan air kelapa itu Pak Bu sekalian kalau kita lihat dalam air kelapa kan ada mineral gak? Ada tapi kelihatan gak? Gak kelihatan maka sifatnya nano kecil,” ungkap dr Zaidul Akbar.
Tak hanya itu, air kelapa merupakan salah satu air yang sangat steril dan memiliki kandungan isotonik serta isokinetik.
“Maka air kelapa itu termasuk salah satu air yang sangat steril dan mengandung asam amino tinggi dan isokinetik dan sangat isotonik dengan badan kita, itu air kelapa produk ciptaan Allah,” ujar dr Zaidul Akbar.