3. Spirola
Serupa dengan obat hipertensi Lasix yang disebutkan sebelumnya, Spirola juga mengandung bahan diuretik, yaitu spironolactone.
Berbeda dengan furosemide, spironolactone bermanfaat dalam meningkatkan pembuangan air dan ion-ion garam seperti natrium dan klorida. Ion kalium, yang dibuang jika Anda mengonsumsi furosemide, tidak akab dibuang jika Anda mengonsumsi obat ini.
Dengan demikian, kadar ion kalium dalam darah tidak terlalu rendah. Hal ini secara tidak langsung menahan tubuh untuk membuang ion natrium dari makanan/minuman yang masuk. Karena cairan dan garam keluar, tekanan darah Anda bisa kembali turun. Harga Rp2.595/tablet.
BACA JUGA:Hanya Bumbu Dapur, Namun 8 Ramuan Ini Dipercaya Bisa Menurunkan Darah Tinggi
4. Propranolol
Rekomendasi obat penurun darah tinggi selanjutnya adalah Propanolol. Kandungan utama dari obat ini adalah propranolol HCl. Propranolol adalah salah satu jenis bahan yang masuk ke dalam kategori beta-blockers.
Apa itu beta-blockers? Singkatnya, beta-blockers adalah obat yang memblok efek hormon epinefrin (lebih populer sebagai hormon adrenaline) yang diproduksi kelenjar adrenal di ginjal.
Dengan obat ini, detak jantung bisa diturunkan frekuensinya. Demikian pula dengan kerja jantung dan pembuluh darah–keduanya bisa bekerja lebih ringan. Alhasil, tekanan darah pun bisa turun. Untuk harga obat Propranolol ini sekitar Rp117/tablet.
BACA JUGA:Jangan Anggap Sepele, Begini 7 Cara Menurunkan Tensi Tinggi Menjadi Normal dengan Cepat
5. Bisoprolol fumarate
Masih dari kategori beta-blockers, Anda bisa menjumpai obat Bisoprolol fumarate di apotek dengan mudah.
Karena obat ini termasuk kategori obat beta-blockers, maka Anda bisa mengharapkan cara kerja obat yang sama dengan obat yang disebutkan sebelumnya, yaitu dengan memblok efek hormon epinefrin/adrenaline. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum membeli obat ini. Harga Rp715/tablet.
BACA JUGA:CPNS 2024 Akan Segera Dibuka, Catat Ini Syarat dan Tahapannya, Jangan Sampai Ketinggalan
6. Captopril