Setelah itu, saatnya membuka rekening efek. Rekening efek biasa disebut rekening dana investor (RDI) atau rekening dana nasabah (RDN).
Rekening efek inilah nantinya akan menampung deposit uang sebelum membeli satu lot saham. Umumnya, rekening efek hampir sama fungsinya sebagai rekening tabungan.
Bedanya, pencairan uang hasil jual-beli saham di rekening efek tidak bisa diakses melalui kartu ATM.
Melainkan melalui kliring di bank. Namun jangan khawatir, pihak sekuritas akan membantu dan membimbing Anda dalam menggunakan rekening efek.
BACA JUGA:Jangan Sampai Rugi, Perhitungkan Waktu yang Tepat untuk Membeli dan Menjual Saham, Begini Triknya
3. Sertakan dokumen penting
Saat membuka rekening efek, dokumen yang diperlukan adalah:
- Kartu Identitas KTP, SIM atau KITAP beserta fotokopi
- Kartu NPWP (jika ada)
- Fotokopi Kartu Keluarga (KK)
- Materai 6 ribu
- Data ahli waris (jika diperlukan)
- Fotokopi buku rekening tabungan
- Perhatikan dokumen tersebut agar pembuatan rekening efek lebih mudah dan lancar. Lengkapilah untuk menyelesaikan proses administrasinya.
4. Deposit dana ke rekening efek
Untuk penawaran deposit ke rekening efek, biasanya berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 5 juta, tergantung masing-masing perusahaan sekuritas.