Kebanyakan perusahaan sekuritas menampilkan informasi biaya deposit rekening efek secara transparan di situs resminya.
BACA JUGA:Angsuran Kupedes BRI 2024 untuk Pinjaman Rp 55 Juta, Cicilannya Bisa Dibayar Sampai 3 Tahun
5. Unduh aplikasi membeli saham
Setelah deposit dana, unduhlah aplikasi jual-beli (trading) saham. Aplikasi ini mempermudah investor bertransaksi saham tanpa harus melalui broker langsung.
Sebagian besar perusahaan sekuritas di Indonesia menggunakan aplikasi daring untuk menjembatani transaksi.
Fasilitas yang ditawarkan adalah aplikasi di gawai pintar, komputer, laptop, dan tablet. Sistem operasinya tersedia untuk Android, iOS, dan Windows Phone. Dengan begitu, membeli saham terasa lebih mudah.
Tidak hanya digunakan untuk membeli saham, investor juga bisa menjualnya. Anda bisa memantau pergerakan harga saham dari harga pembukaan di pagi hari hingga harga penutupan di sore hari. Semua dilakukan real-time dan up to date.
BACA JUGA:Cara dan Strategi Menjadi Kaya dari Investasi Saham, Perlu Mindset Khusus agar Sukses
Sebagai pelengkap, unduh aplikasi yang membimbing Anda dalam membaca keuangan, analisis fundamental, berita dan aksi korporasi, dan profil perusahaan di aplikasi RTI Business.
Aplikasi ini dikeluarkan oleh RTI Infokom yang menjadi vendor Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1996.
6. Kenali tujuan berinvestasi
Apakah Anda berinvestasi dalam jangka panjang atau jangka pendek? Menjual dan membeli saham di bursa efek tidaklah cukup tanpa mengenali tujuan berinvestasi.
Menggantungkan diri pada tujuan berinvestasi akan membantu Anda tetap masa bodoh terhadap godaan-godaan berinvestasi, misalnya menjual atau membeli lot.
Ada kalanya seorang investor perlu hold atau menahan hingga momen tepat untuk membeli dan menjualnya.
Umumnya, berinvestasi saham dilakukan untuk jangka panjang, yakni sekitar 3-5 tahun, bahkan lebih.