2. Cek Kemampuan Bayar data Kredit Historis
Sebelum mengajukan kredit, penting untuk memastikan kemampuan finansial ke depannya, apakah anda sebagai calon debitur mampu menyelesaikan kewajiban kreditnya hingga selesai.
Tidak kalah pentingnya adalah mengecek apakah data kredit anda sudah ter-update sesuai kondisi saat ini seperti domisili, pekerjaan atau status kredit yang sudah berakhir atau yang saat ini masih berjalan.
Ketidakakuratan data seringkali menyebabkan proses pengajuan kredit terhambat bahkan gagal disetujui.
3. Mengenal Prinsip 5C
Anda juga perlu memahami prinsip 5C (Character, Capacity, Capital, Condition, dan Collateral) yang biasanya digunakan dalam proses analisa kredit oleh lembaga jasa keuangan.
BACA JUGA:Syarat KUR Mandiri 2024, Simak 6 Cara Mudah Lolos Pengajuan Pinjaman Rp 10 Juta
Pertama, Character atau kepribadian calon debitur yang dicari adalah yang beritikad baik untuk menyelesaikan pembayaran cicilan.
Capacity, merupakan kemampuan mengelola keuangan pribadinya, adapun Capital adalah nilai aset yang dimiliki calon debitur.
Sedangkan Collateral termasuk prinsip yang penting karena nilai agunan atau jaminan yang diberikan akan menjadi pengukur apakah pengajuan kredit diterima atau tidak.
Terakhir, Condition atau faktor luar yang dapat mempengaruhi, seperti usia peminjam, kondisi ekonomi negara, dan lainnya.
Kelima aspek inilah yang perlu Anda pastikan dapat dipenuhi sebelum mendapatkan kepercayaan pinjaman dari pihak kreditur.
BACA JUGA:Begini Cara Tahu Apakah Pengajuan Kredit Mobil Disetujui atau Tidak, Pahami juga Tips
4. Pintar-pintar Pilih Lembaga Jasa Keuangan
Banyak jenis lembaga penyalur kredit, tapi pastikan anda berhubungan dengan lembaga kredibel, terpercaya dan baik reputasinya.
Pengajuan kredit melalui bank akan memberikan penawaran suku bunga yang lebih rendah, namun prosesnya lebih lama dengan persyaratan dokumen yang lebih rumit. Sedangkan proses pengajuan kredit melalui lembaga pembiayaan atau leasing akan lebih cepat.