Jika pekerjaan mengharuskan Anda untuk banyak duduk, setidaknya berdirilah dan berjalan-jalan setiap 30 menit sekali. Jangan hanya duduk seharian di depan layar komputer.
BACA JUGA:Jangan Diskip, Ini Kebiasaan yang Membuat Awet Muda, Wajah Auto Kembali seperti Umur 17 Tahunan
5. Tidak bahagia & takut kematian
Stres dalam bentuk apa pun ternyata bisa sangat memperburuk kesehatan khususnya bagi jantung Anda.
Menurut Johns Hopkins Medicine, hampir semua emosi negatif yang berkepanjangan mulai dari kemarahan, dendam, hingga kesedihan akan menyebabkan beberapa masalah pada tubuh Anda. Ketika Anda mengalami emosi negatif, tekanan darah Anda naik, detak jantung Anda melonjak, dan tubuh Anda melepaskan hormon stres kortisol. Perlu diketahui, kortisol dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Tak hanya itu, orang yang terlalu khawatir atau takut kematian ternyata bisa membuat Anda lebih dekat pada kematian itu sendiri. Ada banyak hal yang merenggut nyawa manusia, seperti serangan teroris, kanker, bencana alam, virus, dan lainnya. Terlalu paranoid dengan kematian bisa membuat seseorang terus merasa cemas dan pada akhirnya juga membunuh mereka secara perlahan.
BACA JUGA:10 Kebiasaan Orang Berumur Pendek, Salah Satunya Suka Pinjam Uang
6. Melakukan peregangan leher
Membunyikan atau melakukan peregangan leher mungkin menjadi salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh banyak orang untuk mendapatkan relaksasi. Namun, jika dilakukan terlalu sering dan tanpa tahu cara yang tepat dapat menyebabkan masalah serius, termasuk stroke.
Menurut studi kasus yang dilansir Science Alert pada tahun 2019, seorang pria berusia 28 tahun terjepit lehernya dan kemudian mengalami stroke berat. Terbukti, tindakan meregangkan leher ternyata merobek arteri. Robekan ini kemudian menyebabkan bekuan darah, dan bekuan tersebut menyebabkan stroke.
7. Tidak suka makan pedas
Jika Anda selalu menghindari makanan pedas, Anda mungkin kehilangan kesempatan untuk hidup lebih lama.
Menurut Harvard Health, orang yang suka makanan pedas setiap hari memiliki peluang kematian 14 persen lebih rendah daripada orang yang makan makanan pedas hanya seminggu sekali.
Tidak hanya mengurangi resiko angka kematian, mengkonsumsi makanan pedas juga dapat menurunkan resiko terjangkitnya beberapa jenis penyakit seperti kanker, penyakit jantung iskemik, dan gangguan pernapasan.
Selain frekuensi konsumsi makanan pedas, sumber dan jenis makanan pedas yang dikonsumsi juga menjadi faktor penentu.