Ketika tubuh mengalami infeksi seperti saat terjangkit demam berdarah, pembengkakan kelenjar getah bening akan terjadi.
Pembengkakan ini terjadi sebagai akibat dari usaha tubuh untuk melawan infeksi virus yang sedang terjadi.
Maka dari itu, jika anak mengalami pembengkakan kelenjar getah bening dan terasa nyeri, maka bunda harus segera membawanya ke dokter. Bisa saja hal tersebut adalah salah satu dari ciri-ciri demam berdarah yang patut diwaspadai.
BACA JUGA:7 Minuman Alami yang Bisa Menaikan Trombosit DBD, Apa saja? Cek di Sini Termasuk Cara Membuatnya
Itulah ciri-ciri demam berdarah yang terjadi pada anak dan balita yang wajib bunda pahami.
Sebenarnya tidak ada pengobatan khusus untuk DBD. Pada hari-hari awal kemunculan gejala, anak masih bisa dirawat di rumah.
Selama demam, anak dapat diberikan parasetamol untuk meredakan demam dan nyeri yang dirasakan.
Hindari memberikan obat pereda rasa sakit seperti aspirin dan ibuprofen karena dapat memengaruhi kadar trombosit dalam darah dan meningkatkan risiko perdarahan.
Selain itu, Bunda juga bisa melakukan beberapa cara penanganan DBD pada anak berikut di rumah:
1. Memberikan kompres pada dahi, ketiak, dada, selangkangan anak
2. Memastikan anak mendapat istirahat yang cukup
3. Memberikan banyak cairan pada anak untuk mencegah dehidrasi, baik dalam bentuk makanan atau minuman
BACA JUGA:Syarat Pinjaman KUR Mandiri 2024, Dapatkan Dana Rp 40 Juta, Ini 6 Tips Mudah Lolos Pengajuan
4. Memberikan makanan yang kaya akan nutrisi ini juga dapat membantu memperkuat imunitas anak saat menderita DBD, sehingga ia juga lebih cepat sembuh
5. Makanan yang kaya akan nutrisi ini juga dapat membantu memperkuat imunitas anak saat mendertita DBD, sehingga Ia juga lebih cepat sembuh.
Selama anak dirawat di rumah, Bunda juga harus selalu memperhatikan setiap gejala yang ada. Anak mungkin perlu dibawa ke rumah sakit jika ia mengalami gejala dehidrasi karena terlalu banyak muntah atau kehilangan nafsu makan. Di rumah sakit, ia akan mendapatkan cairan melalui infus.