Di bawah kepemimpinan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) mulai menunjukkan prestasinya dengan bersaing dengan kampus-kampus ternama lain di Indonesia.
Meskipun baru berdiri pada tahun 2009 atas inisiatif Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Unhan RI telah menghasilkan lulusan-lulusan terbaik dalam bidangnya.
Mahasiswa yang ingin bergabung dengan Unhan harus melewati seleksi ketat yang mengikuti standar Akademi Militer (Akmil), sambil menunjukkan kemampuan intelektual yang unggul.
Persyaratan ini mencakup memiliki Intelligence Quotient (IQ) minimal 120, rata-rata nilai Matematika 90, dan akumulasi rapor 85.
Standar seleksi yang ketat ini diterapkan karena setiap mahasiswa yang diterima di Unhan akan mendapatkan beasiswa penuh selama masa kuliah, disertai dengan fasilitas penunjang lainnya seperti seragam dan uang saku.
Hal ini merupakan komitmen Unhan dalam memberikan pendidikan berkualitas dan dukungan penuh kepada mahasiswanya.
BACA JUGA:Unhan Banyak Jadi Incaran, Ini Daftar Jurusan S1 dan S2 Univeritas Pertahanan
Tak heran bahwa jumlah peserta yang mendaftar ke Unhan cukup besar, mencapai sekitar 40.000 orang setiap periode pendaftarannya.
Namun, menurut Rektor Unhan, Letjen Jonni Mahrosa, hanya 300 orang yang diterima setiap tahunnya melalui proses penyaringan yang sangat ketat.
Sebelum mencapai tahap akhir seleksi, Unhan akan menyaring 1.500 dari 40.000 pendaftar melalui tes Bahasa Inggris dan psikotes.
Tes ini dilakukan di kampus utama Unhan di Sentul, Bogor, dengan seluruh biaya ditanggung oleh panitia. Bahkan, jika peserta tidak berhasil lolos, Unhan akan memberikan ongkos pulang ke rumah masing-masing.
BACA JUGA:Sama-sama Jadi TNI Pangkat Letda, Ini Perbedaan Lulusan Unhan dan Akmil
Rektor Jonni mengakui bahwa tes masuk ke Unhan sangatlah sulit, terutama tes kesehatannya.
Meskipun begitu, hak yang diberikan kepada mahasiswa yang berhasil lolos seleksi tidak main-main.
Unhan, atau Universitas Pertahanan Republik Indonesia, memiliki komitmen yang kuat untuk mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.