Sementara untuk kendaraan bermotor, hanya motor dengan kapasitas di bawah 150 cc yang masih akan diperbolehkan menggunakan Pertalite.
Abdul menjelaskan, "Dari sisi JBKP itu ada pembatasan, terutama untuk motor semuanya kecuali motor yang di atas 150 cc, itu skenario-skenarionya.
Kemudian mobil pelat hitam ada dua skenario, seluruh mobil pelat hitam akan dilarang atau opsi kedua adalah mobil dengan kapasitas maksimum 1.400 cc, nah ini revisi yang kita ajukan opsinya," pada bulan Februari 2023.
Sebelumnya, kriteria tersebut juga pernah dibahas oleh Arifin pada Oktober 2023. Dia menegaskan bahwa mobil dengan kapasitas mesin 3.500 cc atau bahkan 4.000 cc seharusnya tidak lagi menggunakan BBM bersubsidi seperti Pertalite, karena dapat merusak mesin mobil itu sendiri.
BACA JUGA:Setelah Dinyatakan Lolos Tes CPNS, Dokumen DRH NI PPPK Wajib Diisi, Begini Panduannya
"Untuk jenis kendaraan apa yang berhak, masa yang berkapasitas 3.500 cc, 4.000 cc masih menggunakan Pertalite, kan merusak mesinnya sendiri, sebaiknya beli mobil dengan kapasitas mesin yang lebih besar, mungkin dengan biaya yang lebih tinggi," jelas Arifin.
Sejauh ini, belum ada penjelasan mendetail mengenai kriteria kendaraan yang masih akan diizinkan untuk menggunakan Pertalite. Namun, jika tidak ada perubahan, kemungkinan hanya mobil dengan kapasitas mesin maksimal 1.400 cc yang akan diizinkan untuk mengisi BBM RON 90 dari Pertamina.
Hal ini berarti hanya model-model tertentu yang akan diizinkan untuk menggunakan bahan bakar tersebut, sedangkan kendaraan dengan kapasitas mesin di atas itu akan diharuskan menggunakan BBM nonsubsidi.
Dalam konteks ini, berikut adalah daftar calon model mobil yang mungkin tidak lagi diizinkan untuk mengisi Pertalite jika pembatasan didasarkan pada kubikasi mesin 1.400 cc:
Low MPV:
- Toyota Avanza
- Daihatsu Xenia
- Mitsubishi Xpander
- Wuling Confero S
- Honda Mobilio