Ini menunjukkan bahwa agama Islam selalu memperhatikan kondisi dan kebutuhan umatnya dalam menjalankan ibadah, dengan memberikan keringanan yang sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu.
Salah satu kisah Nabi Muhammad SAW di bulan Ramadan adalah kala beliau menerima wahyu pertama dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril.
Pendapat terkuat menyebut, peristiwa itu terjadi pada 17 Ramadan. Kisah Nabi Muhammad di Bulan Ramadan
BACA JUGA:Dipercaya, Ini Nabi yang Masih Hidup Sampai Sekarang Menurut Alquran, Siapa Sajakah?
1. Nabi Muhammad Menerima Wahyu Pertama
Deni Darmawan dalam buku Keajaiban Ramadan mengatakan bahwa Allah SWT menambahkan kemuliaan bulan Ramadan dengan menurunkan Al-Qur'an. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah ad-Dukhan ayat 3,
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ
Artinya: "Sesungguhnya Kami (mulai) menurunkannya pada malam yang diberkahi (Lailatul Qadar). Sesungguhnya Kamilah pemberi peringatan."
Menurut hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW menerima wahyu dalam dua keadaan. Pertama, terdengar seperti suara lonceng yang berbunyi keras dan dikatakan bahwa ini cara paling berat bagi Rasulullah.
Allah SWT berfirman dalam surah Al Muzammil ayat 5:
إِنَّا سَنُلْقِى عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيلًا
Artinya:" Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat."
Kedua, dikatakan bahwa Jibril datang kepada Nabi Muhammad SAW dalam keadaan seperti manusia biasa, menyerupai seorang laki-laki. Jibril mendatangi dengan berkata iqra` bismi rabbikallażī khalaq khalaqal-insāna min 'alaq iqra` wa rabbukal-akram allażī 'allama bil-qalam 'allamal-insāna mā lam ya'lam (QS Al 'Alaq: 1-5)
BACA JUGA:Ada 5 Nabi yang Menyandang Gelar Ulul Azmi, Ini Kisah Nabi Ulul Azmi dan Mukjizatnya
Al-Qur'an diturunkan secara bertahap, berbeda dengan kitab-kitab sebelumnya yang diturunkan secara sekaligus. Al-Qur'an itu dua kali diturunkan. Pertama, diturunkan secara sekaligus pada malam Lailatul Qadar ke Baitul Izzah di langit dunia.
Kedua, diturunkan dari langit dunia ke bumi secara berangsur-angsur selama 23 tahun. Al-Qurtubi menukil riwayat dari Muqatil bin Hayyan bahwa menurut kesepakatan, Al-Qur'an turun langsung sekaligus dari Lauhul Mahfuz ke Baitul Izzah di langit dunia dan secara berangsur-angsur diturunkan ke bumi.