Dikatakan, Al-Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur untuk meneguhkan hati Nabi Muhammad SAW dan orang-orang yang beriman dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri kepada Allah SWT.
2. Nabi Muhammad Memenangkan Perang Badar
Mustafa Murrad dalam buku 'Umar ibn al-Khaththab sebagaimana diterjemahkan Ahmad Ginanjar Sya'ban dan Lulu M. Sunman mengisahkan bahwa Perang Badar terjadi pada suatu senja di hari ke-8 bulan Ramadan tahun ke-2 Hijriah.
BACA JUGA:Kisah Sahabat Nabi yang Jasadnya Utuh karena Puasa Ramadhan
Umat Islam meninggalkan rumah mereka dan menyatakan ikut membela Rasulullah SAW melawan kaum Quraisy.
Suara gemuruh dan ringkik kuda bercampur aduk dengan suara pedang, tombak, perisai yang silih beradu. Debu lembah berpasir Badar membumbung meliut-liut bersamaan dengan muncratan darah.
Perang dahsyat itu akhirnya dimenangkan oleh pasukan Muhammad SAW. Mereka berhasil memukul mundur dan menjadikan pasukan Makkah terpecah dan lari kocar-kacir.
Dari Perang Badar inilah, umat Islam memperoleh kemenangan pertamanya sekaligus menjadi tonggak eksistensi dakwah Islam.
Hal itu dapat dibuktikan dengan kekuatan umat Islam yang setelah lebih dari tiga belas tahun ditindas oleh kaum Quraisy akhirnya menang.
Tentu saja kemenangan ini mendorong umat Islam untuk semakin mengukuhkan dakwah dan meraih kemenangan-kemenangan berikutnya.
BACA JUGA:Tersiar Kabar Daftar Kendaraan yang Bakal Dilarang Gunakan Pertalite, Kapan Aturan Itu Diberlakukan?
3. Nabi Muhammad Melakukan Pembebasan Kota Makkah
Masih dalam buku yang sama diceritakan, hingga tahun ke-8 Hijriah, pasukan muslim telah beberapa kali memenangkan pertempuran hingga membuat pengaruh agama Islam kian meluas.
Sementara, kaum Quraisy kian melemah, bahkan beberapa klan Arab banyak yang bergabung dengan pasukan Nabi Muhammad SAW dan memeluk agama Islam.
Traktat perdamaian dan gencatan senjata Hudaibiyah, yang semula ditandatangani pihak umat Islam dan Quraisy, pada akhirnya dilanggar oleh pihak Quraisy ketika mereka mempersenjatai klan Bakr untuk menyerang Khuza'ah yang memilih bergabung dengan pasukan muslim.
Pada hari kesembilan bulan Ramadan, matahari yang mulai merangkak menuju titik kulminasi Kota Madinah tampak bersiap.