Dikatakan, sejarah malam lailatul qadar bermula saat Nabi Muhammad SAW sedang bersemedi dan menepi--dalam istilah Islam disebut berkhalwat--di dalam Gua Hira.
Gua Hira letaknya di Jabal Nur (Gunung Cahaya), sekitar 6 km sebelah utara Masjidil Haram, Makkah. Tinggi gunung ini mencapai 281 meter dengan panjang pendakian 645 meter.
Ketika Nabi Muhammad SAW sedang menyendiri dan mencapai pada suatu kondisi di mana kesuciannya tertanam menancap dalam dirinya, tiba-tiba datanglah Malaikat Jibril dengan memberikan bimbingan dan membawa ajaran.
BACA JUGA:Masih Banyak yang Salah Soal Imsak dan Adzan Subuh Saat Ramadan, Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Sehingga pada saat itulah terjadi perubahan total perjalanan kehidupan Nabi Muhammad SAW dan seluruh umat manusia.
Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertamanya yaitu surah al-Alaq ayat 1-5 dan diangkat menjadi Nabi dan Rasul Allah SWT pada usia 40 tahun.
Dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir terdapat sebuah riwayat yang menerangkan sejarah lailatul qadar.
Diceritakan, pada suatu hari Rasulullah SAW menceritakan empat orang dari bani Israil yang menyembah Allah selama 80 tahun, yang tidak pernah berbuat maksiat sekejab mata pun, yaitu Ayub, Zakariya, Hizqil bin 'Ajuz dan Yusqa' bin Nun.
BACA JUGA:Penting! Tips Hemat Mudik Lebaran dengan Kendaraan Pribadi, Biar Kantong Gak Jebol
Maka para sahabat mengagumi hal itu. Kemudian datanglah Jibril kepada Nabi SAW dan berkata, "Wahai Muhammad, umatmu kagum dengan ibadah selama 80 tahun, yang tidak pernah berbuat maksiat sekejap mata pun."
Kemudian Allah menurunkan yang lebih baik dari ibadahnya orang Israil tersebut. Kemudian Jibril membacakan kepada Nabi: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." (QS Al Qadr: 1-3) Ini lebih utama daripada yang dikagumimu dan umatmu."
Kemudian Rasulullah SAW dan sahabat merasa senang dengan hal itu.
Shabri Shaleh Anwar dalam buku 10 Malam Akhir Ramadhan menukil hadits yang diriwayatkan dari Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW memerintahkan untuk mencari lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir ramadhan.
BACA JUGA:Mudik Lebaran dengan Mobil Pribadi, Ini 7 Hal Wajib Diperiksa Agar Selamat di Perjalanan
Rasulullah SAW bersabda,
تَحَرَّوْا وفي رواية : الْتَمِسُوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ