Sebelum Emak-emak Mengamuk, Warung di Ketahun Sudah Pernah Didatangi Satpol pp

Senin 20-03-2023,15:27 WIB
Reporter : Novan Alqadri
Editor : Purnama Sakti

BENGKULU UTARA, RBTVCAMKOHA.COM - Puluhan warga yang mayoritas ibu-ibu membakar barang-barang milik warung remang-remang di Jalan Tambang Kecamatan Ketahun, Bengkulu Utara pada Minggu (19/3). Warga ini kesal lantaran warem ini diduga masih beroperasi.

BACA JUGA:Cinta Sampai Mati, Sepasang Pengantin Muda Meninggal Dunia Dalam Kecelakaan, Usia Pernikahan baru Satu Bulan

Puluhan warga dari Desa Bukit Indah dan Pasar Ketahun kemudian meluapkan emosi dengan cara merusak empat unit warem, mengeluarkan barang-barang yang ada di dalamnya, lalu membakarnya.

Beruntung aksi itu dapat dihentikan anggota Kapolisian Sektor Ketahun, sehingg tidak berlanjut lebih jauh.

BACA JUGA:PENGUMUMAN!! Ini Jadwal Libur Sambut Ramadhan

Keterangan Kasat Pol PP Bengkulu Utara, Sasman, sebelum amukan massa ini, pada hari Jumat (17/3) pihaknya menerima laporan masih ada beberapa warem yang beroperasi. 

BACA JUGA:Tanpa Agunan, Pinjam Rp 100 Juta Cicilan 60 Bulan di KUR BNI, Ini Cara dan Syaratnya

Razia kemudian dilakukan. Namun saat petugas tiba di lokasi, tidak ditemukan satupun warem yang buka. Sasman menyebut diduga ada kebocoran informasi saat anggota Satpol PP ingin melakukan penertiban.

BACA JUGA:KUR BRI Mulai Disalurkan, Suku Bunga Berbeda, Berikut Syaratnya

"Diduga ada tiga kafe yang melakukan aktivitas, namun memang tidak menggunakam musik. Sehingga malam itu kita lakukan operasi, ternyata nihil," kata Sasman, Senin (20/3).

BACA JUGA:Usia 35-46 Tahun Honorer Diangkat PNS Tanpa Tes, Ini 6 Bidang Prioritas

Menurut Sasman, keributan yang terjadi merupakan akibat tidak ditaatinya kesepakatan pada mediasi pada 9 Februari lalu yang melibatkan warga, Tripika Kecamatan Ketahun dan pemilik warem. Dalam mediasi disepakati aktivitas warem harus tutup sejak 26 Februari 2023.

BACA JUGA:Ratusan Massa PPDI Demo di Depan Kantor Bupati, Ini 11 Tuntutan Mereka, Termasuk Soal Tunjangan

Bahkan tim gabungan juga telah melakukan operasi penertiban pada 26 Februari, menertibkan lokasi warem.

"Sebenarnya kita sudah mewanti-wanti dari kemarin, semua pihak harus menaati kesepakatan. Artinya kalau masih ada yang sembunyi-sembunyi, tentu masyarakat di sana lebih tahu," kata Sasman.

Kategori :