BACA JUGA:Jangan Terlalu Sering! Ini Efek Minuman Pemanis Buatan, Jenis-jenis dan Ciri-cirinya
Sakarin, dengan bentuk bubuk kristal putihnya, adalah pemanis buatan yang tidak memiliki kalori dan tidak memengaruhi gula darah, sehingga sering dikonsumsi oleh penderita diabetes.
Tingkat kemanisannya mencapai 300 kali lebih kuat daripada gula pasir. Batasan konsumsi harian untuk sakarin adalah 15 mg/kg berat badan/hari, setara dengan 15 saset pemanis.
Acesulfame potassium, sering digunakan dalam berbagai produk makanan karena mudah larut dalam air dan stabil dalam temperatur tinggi. Kemanisannya mencapai 200 kali lebih kuat daripada gula pasir, dan batasan konsumsi harian adalah 15 mg/kg berat badan/hari, setara dengan 23 saset pemanis.
Neotam, memiliki tingkat kemanisan hampir sama dengan aspartam, namun rasa manisnya 40 kali lebih kuat dan mencapai 7.000-13.000 kali lebih kuat daripada gula pasir.
BACA JUGA:Ngeri! Ini Bahaya Minuman dan Makanan yang Mengandung Pemanis Buatan untuk Anak di Bawah 5 Tahun
Neotam sering digunakan dalam produk makanan rendah kalori. Batasan konsumsi harian untuk neotam adalah 0,3 mg/kg berat badan/hari, setara dengan 23 saset pemanis.
Sukralosa, berasal dari sukrosa, memiliki tingkat kemanisan 600 kali lebih kuat dibandingkan gula pasir. Biasanya digunakan untuk pemanis produk makanan yang digoreng atau dipanggang.
Batasan konsumsi harian untuk sukralosa adalah 5 mg/kg berat badan/hari, setara dengan 23 saset pemanis.
Efek samping pemanis buatan
Bahaya pemanis buatan bagi kesehatan bisa menjadi serius jika dikonsumsi secara berlebihan, meskipun pada dasarnya pemanis buatan dianggap relatif aman jika tidak melebihi batas harian yang ditetapkan.
BACA JUGA:Moms, Jangan Selalu Bilang Iya jika Anak Minta! Ini Efek Minuman Kemasan untuk Anak-anak
Dampak negatif yang mungkin ditimbulkan meliputi obesitas, diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, hipertensi, dan sindrom metabolik.
Obesitas bisa menjadi akibat dari konsumsi berlebihan pemanis buatan karena gula yang berlebih dapat mengganggu sistem pengontrol nafsu makan dan metabolisme tubuh.
Pemanis buatan sering digunakan dalam makanan rendah kalori yang membuat tubuh merasa kekurangan gizi, mendorong seseorang untuk makan lebih banyak, yang pada gilirannya meningkatkan kadar lemak dalam tubuh.
Diabetes tipe 2 adalah risiko lain dari konsumsi berlebihan pemanis buatan. Konsumsi gula berlebih memicu produksi hormon insulin yang lebih banyak untuk mengolah gula menjadi energi.