Hujan Es di Bengkulu Utara, Warga Kaget Baru Pertama Kali Terjadi

Rabu 22-03-2023,10:59 WIB
Reporter : Novan Alqadri
Editor : ahmad afandi

Pakar klimatologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Dr. Emilya Nurjani, dalam laman resmi UGM, mengatakan awan tersebut tumbuh di ketinggian sekitar 450 dpl hingga 10 ribu dpl pada saat massa udara dalam kondisi tidak stabil.

BACA JUGA:Boy Arnez, Pemain Voli Sumut Pernah Tanding di Bengkulu Dipanggil untuk Sea Games 2023

Awan bagian bawah atau awan panas mengandung uap air dan turun sebagai hujan yang normal. Namun, awan bagian atas atau awan dingin mengandung es. Sehingga saat jatuh di permukaan, hujan akan diiringi air dengan kristal es.

Menurutnya, hujan es banyak disebabkan oleh kondisi alam seperti kelembaban tinggi, massa udara yang tidak stabil, serta suhu permukaan bumi yang mendukung.

BACA JUGA:Ada Rencana Pinjam Uang ke Bank? Pahami Beberapa Hal Berikut

"Jika suhu di permukaan bumi cukup rendah maka kristal es akan mencapai bumi dalam bentuk es atau hail, tetapi kalau suhu di permukaan bumi cukup panas maka kristal es akan sampai di permukaan bumi sebagai hujan yang kita kenal," jelas Emilya.

Tanda-tanda Fenomena Hujan Es

1. Satu hari sebelumnya, udara pada malam hingga pagi hari akan terasa panas

2. Udara terasa panas dan gerah diakibatkan radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (>4.5°C) disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (>60%)

3. Mulai pukul 10.00 pagi, awan Cumulus akan tumbuh. Di antara awan-awan Cumulus, akan ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepi berwarna abu-abu menjulang tinggi.

4. Kemudian, awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu-abu atau hitam yang dikenal dengan awan Cumulonimbus

5. Pepohonan di sekitar akan bergoyang cepat

6. Terasa sentuhan udara dingin

7. Hujan deras turun secara tiba-tiba, apabila hujan gerimis maka kejadian angin kencang jauh

8. Jika 1-3 hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim transisi/pancaroba/penghujan, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang dengan kategori puting beliung maupun tidak.

BACA JUGA:Bansos Baru 2023 Mau Dibagikan, Cepat Usulkan Keluarga Anda, Begini Caranya

Kategori :