Begini Asal-usul Jamaah Aolia di Gunung Kidul yang Memilih Lebaran Duluan, Ini Cara Mereka Menentukan 1 Syawal

Sabtu 06-04-2024,15:51 WIB
Reporter : Putri Nurhidayati
Editor : Purnama Sakti

Jamaah Aolia menjaga kondusivitas wilayahnya meski berbeda pandangan dengan kelompok Islam lain. Mereka telah lebih dulu merayakan Idul Fitri sebagai batas berakhirnya puasa Ramadan, berdasarkan hitungan sendiri yang diyakini untuk menetapkan 1 Syawal.

BACA JUGA:Simpel Banget Loh! Begini Cara Isi Kartu Flazz BCA Via Internet Banking

Menanggapi hal itu, Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), Prof Kamaruddin Amin menegaskan bahwa keyakinan jamaah masjid tersebut tidak sesuai dengan keyakinan umat Islam Indonesia.

Prof Kamaruddin mengatakan, metode yang digunakan jamaah Masjid Aolia dalam menentukan Idul Fitri juga tidak jelas. Karena itu, dia mengimbau kepada umat Islam di Indonesia tidak terpengaruh dengan keyakinan tersebut. 

Sebelumnya, sejak Jumat (5/4/2024) kemarin, sudah banyak beredar video yang menampilkan jamaah Masjid Aolia yang melakukan perayaan Idul Fitri. Mereka jauh lebih lebih awal merayakan Hari Raya Idul Fitri dibandingkan dengan kebanyakan umat Islam di Indonesia. 

Salah seorang pengurus Masjid Aolia yang viral di media sosial mengaku menetapkan hari raya Idul Fitri tahun ini setelah menghubungi Allah langsung.

BACA JUGA:Begini Cara Top Up Kartu Flazz di Aplikasi MyBCA, Simak juga Cara Cek Saldo Flazz di Sini

"Saya tidak pakai perhitunga, saya telepon langsung kepada Allah ta'ala. Ya Allah kemarin tanggal 4 malam 4, ya Allah ini sudah 29, satu syawalnya kapan? Allah taala ngendiko (bilang) tanggal limo (5 April)," ujarnya yang dikutip dikutip dari beberapa sumber.

Sementara itu, pemerintah Indonesia sendiri masih akan menetapkan 1 Syawal 1445 H atau Hari Raya Idul Fitri melalui sidang isbat yang akan digelar Kementerian Agama (Kemenag). Sidang Isbat Awal Syawal tersenut akan digelar Kemenag pada 9 April 2024 mendatang.

Sementara itu, Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam. Sejak abad ke-7, agama Islam mulai masuk ke Indonesia melalui perantara pedagang Arab, India, dan Persia. 

Seiring dengan waktu, Islam masuk ke dalam kehidupan masyarakat dan bahkan menjadi bagian identitas kebudayaan Indonesia.

BACA JUGA:Catat! Tips Aman dan Nyaman serta Perlengkapan Mudik Naik Motor yang Wajib Disiapkan

Namun, dalam perkembangannya, agama Islam mengalami beberapa perbedaan tafsir dan pemahaman, yang menghasilkan beberapa aliran di dalamnya.

1. Aliran Sunni

Aliran Sunni menjadi aliran terbesar dalam agama Islam di Indonesia. Aliran ini berdasarkan pada apa yang dianggap sebagai contoh hidup Nabi Muhammad SAW, para sahabatnya, dan generasi sesudahnya. 

Sunni memiliki empat madzhab (mazhab) utama yang diakui di Indonesia, yaitu Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali. Hampir 99% umat Islam di Indonesia mengikuti aliran Sunni.

Kategori :