BACA JUGA:Berikut 3 Cara Top Up Kartu Flazz Tanpa NFC, Mudah dan Praktis Anti Ribet
2. Aliran Syiah
Aliran Syiah berasal dari karakteristik politik, sosial, dan teologi yang dipandang berbeda dengan aliran Sunni. Syiah percaya bahwa hanya keturunan Nabi yang dapat menjadi Khalifah atau pemimpin Muslim. Hal ini menjadi salah satu perbedaan utama antara aliran Syiah dan Sunni.
Meski jumlah pengikut Syiah di Indonesia tidak sebesar Sunni, tetapi aliran ini tetap mendapat tempat dan pengikut setianya di Indonesia.
3. Aliran Khawarij
Aliran Khawarij adalah aliran Islam yang muncul pada masa awal Islam. Aliran ini muncul sebagai reaksi terhadap kasus Khilafah Ustman bin Affan.
Pemikiran Khawarij memandang pemimpin dan kebijakan tertentu yang mereka anggap bertentangan dengan kebenaran sebagai kekafiran.
Aliran ini sering dipandang sebagai aliran yang secara ekstrem memperjuangkan kebenaran atau memulai aksi Jihad (perang suci) secara sepihak, sehingga menyebabkan terjadinya aksi kekerasan. Di Indonesia, aliran Khawarij tidak populer, bahkan terkesan menjadi minoritas.
4. Aliran Wahabi
Aliran Wahabi muncul di Abi Dhabi pada abad ke-18 dan didirikan oleh Muhammad bin Abd al-Wahhab. Aliran ini dikenal dengan nama Al Salafiyyah Al Muhtahidah yang berkembang di Arab Saudi.
Aliran ini memiliki pandangan yang sangat konservatif, dan menganggap bahwa mereka yang tidak berpaham sama dengan mereka sesat.
Di Indonesia, Aliran ini sering dikaitkan dengan pengaruh ideologi ISIS, dan tidak populer di kalangan umat Muslim.
BACA JUGA:7 Cara Aman Bawa Anak atau Bayi Mudik Lebaran Naik Motor, Dijamin Anteng dan Nggak Rewel
5. Ahmadiyah
Ahmadiyah adalah aliran Islam yang didirikan pada 1889 oleh Mirza Ghulam Ahmad di Qadian, Punjab, India.