Retakan tersebut dapat memengaruhi integritas struktural v-belt dan kemampuannya untuk mentransmisikan daya secara efisien.
Selain itu, retakan dapat menjadi tempat bagi kelembaban dan kotoran untuk masuk, yang dapat mempercepat proses keausan.
Jika v-belt tidak segera diganti setelah retakan terdeteksi, maka bisa menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada v-belt dan komponen lain dalam sistem transmisi.
BACA JUGA:Perlu Dicatat dan Dipatuhi! Ini 5 Aturan Mengendarai Sepeda Motor saat Mudik
2. Getaran Berlebihan
Getaran yang berlebihan saat motor beroperasi bisa menjadi tanda bahwa v-belt mengalami masalah. Masalah ini biasanya disebabkan oleh keausan atau kerusakan pada v-belt, yang pada gilirannya dapat mengganggu keseimbangan dan stabilitas operasional.
V-belt yang mengalami keausan atau kerusakan mungkin tidak dapat mentransmisikan tenaga dengan efisien, menyebabkan perubahan pada pergerakan pulley dan menyebabkan getaran yang lebih besar dari biasanya.
BACA JUGA:Catat! Tips Aman dan Nyaman serta Perlengkapan Mudik Naik Motor yang Wajib Disiapkan
3. Bunyi Berisik
Bunyi berisik atau gemeretak saat motor dioperasikan dapat mengindikasikan masalah pada v-belt. Hal ini bisa disebabkan oleh gesekan yang tidak normal akibat keausan.
Bunyi tersebut menandakan bahwa permukaan v-belt mengalami keausan yang dapat mengurangi efisiensi transmisi tenaga.
Keausan ini menciptakan gesekan tambahan yang menghasilkan bunyi berisik atau gemeretak yang tidak biasa.
BACA JUGA:7 Cara Aman Bawa Anak atau Bayi Mudik Lebaran Naik Motor, Dijamin Anteng dan Nggak Rewel
Ketika v-belt aus, tekstur dan kehalusan permukaannya dapat berubah, menyebabkan gesekan yang tidak optimal antara v-belt dan pulley-pulley yang terhubung dengannya.
Selain itu, bagian yang aus pada v-belt dapat menyebabkan ketidakstabilan saat berputar, menghasilkan bunyi gemeretak yang dapat terdengar selama motor beroperasi.
BACA JUGA:Jenis Oli Motor yang Cocok untuk Mudik Lebaran, Ini 10 Rekomendasi Terbaik, Lihat Tingkat Kekentalan