Yang Sedang Mudik Hati-hati! Ini Bahaya Microsleep saat Berkendara, Ternyata Sangat Serius

Minggu 07-04-2024,12:04 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Septi Fitriani

Sleep apnea adalah gangguan tidur yang ditandai dengan terhentinya napas secara berulang selama tidur. Hal ini terjadi karena saluran napas tersumbat secara parsial atau lengkap, menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam darah dan gangguan tidur.

Penderita sleep apnea sering kali mengalami gejala seperti mendengkur keras, terengah-engah, dan sering terbangun di malam hari. Kondisi ini mengganggu kualitas tidur dan meningkatkan risiko microsleep karena tubuh tidak mendapatkan istirahat yang memadai.

3. Kurang Tidur

Kurang tidur bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gaya hidup yang tidak teratur atau adanya tuntutan pekerjaan yang mengharuskan seseorang begadang atau bekerja shift malam. Ketidakstabilan jam tidur ini mengganggu ritme sirkadian tubuh dan dapat menyebabkan akumulasi kelelahan. Orang yang kurang tidur cenderung mengalami microsleep saat terjaga karena tubuhnya mencoba untuk mengatasi kelelahan yang terkumpul.

4. Pengobatan Tertentu

Beberapa jenis obat-obatan memiliki efek samping mengantuk, seperti antihistamin, obat penenang, atau obat tidur. Konsumsi obat-obatan ini dapat meningkatkan risiko microsleep, terutama jika dikombinasikan dengan kurang tidur. Penggunaan obat-obatan tersebut dapat mengganggu pola tidur alami tubuh dan mempengaruhi kualitas tidur seseorang.

BACA JUGA:Catat, Segini Tarif Penyeberangan Mobil Merak-Bakauheni 2024 sesuai Golongan Kendaraan

5. Penyakit Tertentu atau Kondisi Mental dan Fisik Tidak Sehat

Beberapa penyakit seperti diabetes, kolesterol tinggi, obesitas, anxiety, dan depresi dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. 

Misalnya, gejala fisik yang tidak nyaman atau kecemasan yang berlebihan dapat mengganggu proses tidur dan meningkatkan risiko microsleep. Selain itu, kondisi mental dan fisik yang tidak sehat juga dapat mengganggu ritme tidur seseorang dan menyebabkan gangguan tidur seperti insomnia.

Bahaya dari microsleep sangat serius, terutama jika terjadi pada situasi di mana kewaspadaan dan kesadaran sangat penting, seperti saat mengemudi atau mengoperasikan mesin berat. Berikut adalah beberapa bahaya microsleep yang perlu dipahami:

Jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, kebiasaan microsleep bisa menjadi pemicu bahaya serius bagi keselamatan, terutama saat berkendara. Microsleep merupakan kondisi di mana seseorang tiba-tiba kehilangan kesadaran untuk beberapa saat, bahkan ketika mata tetap terbuka. Dalam berkendara, ini dapat menjadi pemicu kecelakaan yang berpotensi fatal.

Penting untuk memahami bahwa dalam kondisi normal, otak kita mampu menangkap dan memproses berbagai stimulus dengan efisien. Namun, saat tubuh mengalami kelelahan atau kekurangan tidur, konsentrasi kita dapat terganggu, membuat otak lebih rentan terhadap gangguan dan stimulus eksternal yang kuat. Hal ini membuka peluang bagi microsleep untuk terjadi tanpa kita sadari.

BACA JUGA:Informasi Terbaru Pantauan Mudik, Masih Cari Tiket Penyeberangan Merak-Bakauheni? Simak Informasi Berikut

Salah satu dampak paling mengerikan dari microsleep adalah terjadinya kecelakaan saat sedang berkendara. Kecelakaan ini tidak hanya berdampak secara finansial, tetapi juga dapat mengakibatkan hilangnya nyawa banyak orang. Ketika seseorang tertidur di atas kemudi, kendali atas kendaraan yang mereka kendarai hilang, dan hal ini bisa berujung pada tabrakan yang serius dengan konsekuensi yang mengerikan.

Mengingat dampak yang mengerikan dari microsleep, sangat penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Hal ini termasuk menjaga pola tidur yang teratur dan memastikan bahwa kita mendapatkan istirahat yang cukup sebelum melakukan perjalanan jauh. Selain itu, menghindari konsumsi alkohol dan obat-obatan yang dapat menyebabkan kantuk saat berkendara juga merupakan langkah yang sangat penting.

Kategori :