Punya Dampak yang Serius, Ini Gejala Microsleep, Segera Cegah Sebelum Bahaya

Minggu 07-04-2024,14:06 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Purnama Sakti

3. Respons Berkurang

Seseorang dengan tidur singkat cenderung memiliki respons yang berkurang terhadap lingkungan sekitarnya. Mereka mungkin tidak menyadari kegiatan atau aktivitas di sekitarnya.

Studi yang diterbitkan dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine menemukan bahwa kurangnya respons terhadap rangsangan eksternal, seperti suara atau isyarat tubuh, adalah gejala umum microsleep.

4. Gerakan Mata Melambat

Penelitian menunjukkan bahwa orang cenderung menggerakkan mata lebih lambat saat mengalami microsleep.

Meskipun tidak menyadari bahwa kelopak mata tampak lemah, perubahan ini dapat terlihat dengan menggunakan alat pemindai khusus. Dilatasi pupil atau ukuran pupil mata yang membesar juga dapat menjadi tanda gejala microsleep.

BACA JUGA:Hindari Macet! Begini Cara Cek CCTV Pelabuhan Merak untuk Mantau Arus Mudik Lebaran 2024

5. Perubahan Detak Jantung

Melalui penggunaan alat pemantau khusus, perubahan pada detak jantung dapat terdeteksi saat seseorang mengantuk. Detak jantung cenderung mengalami perubahan pada saat mengalami microsleep.

Microsleep, sebuah kondisi yang dapat membahayakan keselamatan, sering kali dipicu oleh berbagai faktor yang memengaruhi pola tidur dan kualitas istirahat seseorang.

Meskipun tidak semua rasa kantuk berujung pada microsleep, terdapat empat penyebab utama yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya fenomena ini.

Pertama, gangguan tidur menjadi salah satu faktor utama yang dapat menyebabkan microsleep.

Gangguan tidur seperti insomnia dan sleep apnea dapat mengganggu pola tidur alami seseorang, mengakibatkan penurunan kuantitas dan kualitas tidur yang diperlukan oleh tubuh untuk memulihkan energi dan fungsi otak.

BACA JUGA:Membahayakan saat Berkendara, Sebenarnya Ini Penyebab Microsleep dan Cara Mengatasinya

Ketidakmampuan otak untuk mempertahankan konsentrasi pada siang hari akibat gangguan tidur tersebut dapat menjadi pemicu utama microsleep.

Kedua, kerja shift malam juga dapat meningkatkan risiko terjadinya microsleep. Ketika seseorang bekerja pada jam-jam yang tidak biasa bagi ritme sirkadian tubuh, pergeseran waktu tidur dapat terjadi, mengakibatkan gangguan pada pola tidur alami. 

Kategori :