Transisi ini dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya microsleep karena tubuh harus beradaptasi dengan perubahan waktu tidur yang tidak biasa.
Selanjutnya, memiliki utang tidur juga dapat menjadi penyebab microsleep. Kurangnya waktu tidur, terutama tidur malam yang kurang dari 6 jam, dapat mengakibatkan akumulasi utang tidur.
BACA JUGA:Wajib Diwaspadai saat Mudik Lebaran! Ini Cara Mengatasi Microsleep
Tingginya utang tidur meningkatkan risiko microsleep karena tubuh tidak mendapatkan istirahat yang cukup untuk memulihkan diri dan mengembalikan tingkat kewaspadaan yang optimal.
Terakhir, penggunaan obat-obatan juga dapat menyebabkan microsleep. Beberapa jenis obat memiliki efek samping mengantuk, yang dapat memengaruhi pola tidur alami tubuh dan menyebabkan kantuk berlebihan.
Penggunaan obat-obatan tersebut, terutama jika dikombinasikan dengan kurang tidur, dapat meningkatkan risiko terjadinya microsleep. Sebagai contoh, antihistamin adalah salah satu jenis obat yang sering digunakan dan diketahui memiliki efek samping mengantuk.
Cara Mengatasi Microsleep
1. Melakukan Power Nap
Ketika mengalami microsleep di pagi, siang, atau sore hari, lakukan power nap selama 20-25 menit. Gunakan alarm untuk membantu bangun tepat waktu. Power nap memberi otak istirahat singkat dan menyegarkan kembali tubuh tanpa mengganggu pola tidur secara keseluruhan.
BACA JUGA:Yang Sedang Mudik Hati-hati! Ini Bahaya Microsleep saat Berkendara, Ternyata Sangat Serius
2. Tidur Lebih Awal
Jika microsleep terjadi di malam hari, tidur lebih awal dan bangun lebih pagi keesokan harinya. Pastikan tidur cukup sesuai dengan durasi yang disarankan, sekitar 7-8 jam per hari, untuk merasa segar dan berenergi saat bangun.
3. Konsumsi Kafein
Jika tidak memungkinkan untuk tidur atau melakukan power nap, konsumsi kafein bisa membantu tetap terjaga. Namun, pastikan konsumsi kafein tidak berlebihan dan tidak terlalu dekat dengan jam tidur harian.
4. Mendistraksi Diri
Ketika mengalami microsleep, ubah aktivitas yang sedang dilakukan atau lakukan hal lain yang bisa mendistraksi pikiran. Berdiri, berjalan, menulis, atau keluar ruangan sebentar dapat membantu menjaga kewaspadaan.