Banjir di perparah dengan kondisi infrastruktur yang kekurangan drainase. Hal ini sebetulnya wajar, untuk daerah dengan curah hujan yang biasanya sedikit dan tidak teratur. Tetapi karena kondisi ini, saat dihantam hujan deras, Dubai tidak bisa bertahan.
Sementara itu, untuk lebih lengkapnya, berikut ini adalah pemicu bencana badai dan banjir bandang yang melumpuhkan Dubai:
1. Curah Hujan Satu Setengah Tahun dalam Waktu 24 Jam
Menurut Associated Press, yang mengutip data meteorologi yang dikumpulkan di Bandara Internasional Dubai, kota ini menerima curah hujan selama satu setengah tahun dalam waktu 24 jam.
Hujan mulai turun pada Senin malam, membasahi pasir dan jalan raya Dubai dengan curah hujan sekitar 20 milimeter (0,79 inci).
Hujan semakin intensif pada hari Selasa dan pada penghujung hari, curah hujan lebih dari 142 milimeter (5,59 inci) telah membasahi Dubai.
BACA JUGA:Solusi Ketika Butuh Cuan Mendesak, Ini Daftar 7 Pinjaman Rp 500 Ribu Langsung Cair Tanpa KTP
Rata-rata curah hujan setiap tahunnya mencapai 94,7 milimeter (3,73 inci) di Bandara Internasional Dubai.
Pemerintah UEA telah mengeluarkan peringatan menjelang hujan lebat, mendesak masyarakat untuk tinggal di rumah dan hanya keluar rumah “dalam keadaan yang sangat mendesak.” Mereka kemudian mengumumkan kerja jarak jauh hingga Rabu untuk semua pegawai federal.
2. Sistem Badai yang Melintasi Semenanjung Arab
Menurut CNN, hujan yang menjatuhkan Dubai ke bawah air dikaitkan dengan sistem badai yang lebih besar yang melintasi Semenanjung Arab dan bergerak melintasi Teluk Oman.
Sistem yang sama juga menyebabkan cuaca basah yang luar biasa di wilayah sekitar Oman dan Iran tenggara. Setidaknya 18 orang tewas dalam beberapa hari terakhir akibat hujan lebat yang menyebabkan banjir di Oman.
BACA JUGA:Kembali Turun, Segini Harga TBS di 3 Pabrik CPO Seluma Per Hari Ini
3. Pemanasan Global