Kalimantan Barat Pemilik Harta Karun, Hasilkan Emas Primer 541,6 Juta Ton, di Sini Lokasinya

Jumat 19-04-2024,10:56 WIB
Reporter : Tianzi Agustin
Editor : Septi Fitriani

Lebih lanjut, data dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat, menyebutkan bahwa potensi emas primer dapat ditemukan di berbagai lokasi, seperti Gunung Selakean, Gunung Pandan, Serantak, Sintoro, dan Sekarem. 

Di daerah Lumar dan Ledo, emas primer hadir bersama dengan emas sekunder dengan kadar berkisar antara 1,77 hingga 2,8 gram per ton.

Selain itu, pertambangan emas aluvial juga pernah dieksploitasi di Monterado oleh PT Monterado Mas Mining, dengan sumber daya terukur mencapai 35 juta meter kubik dan kadar emas sebesar 169 miligram per meter kubik atau setara dengan 0,005 ons emas per meter kubik. 

BACA JUGA:Syarat dan Ketentuan Pinjaman UMKM BCA Rp 100 Juta Tenor Panjang

Di Pangkalan Batu, potensi sumber daya emas diprediksi mencapai 6.703.125 meter kubik dengan kadar emas sebesar 124 miligram per meter kubik, sementara di Bonglitung, sumber daya terukurnya mencapai 72 juta meter kubik dan di Capkala.

Tak hanya di Kabupaten Bengkayang, potensi pertambangan emas juga ditemukan di wilayah Sanggau, yang merupakan salah satu wilayah dengan potensi pertambangan emas yang cukup besar di Kalimantan Barat. 

Kehadiran perusahaan pertambangan maupun penambang tradisional di daerah ini memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung kehidupan ekonomi masyarakat setempat.

BACA JUGA:Punya Kekayaan yang Tesembunyi, Ini Kabar Penemuan Harta Karun Dinasti Tang di Bangka Saat Ini

Pengolahan bijih emas tipe primer (batuan keras) bisa dilakukan menggunakan Teknologi amalgamasi. Metode ini banyak digunakan oleh penambang karena sederhana, cepat dan mudah. 

Meskipun demikian, pengolahan emas dengan metode ini kurang efektif karena hanya dapat menangkap 10 - 40% emas saja (hanya partikel emas yang berukuran antara 0.07 – 1.5 mm). 

Pada tahapan pertama proses amalgamasi bijih emas (batuan yang diambil dari lubang tambang) dihancurkan secara manual menggunakan palu atau secara mekanik menggunakan mesin. Bijih emas yang berukuran lebih kecil kemudian digiling/ dihaluskan menggunakan gelondong/ tromol. 

BACA JUGA:Harta Karun Tersembunyi di Daerah Solok Selatan, Seluas 28.840 Ha Menjadi Incaran Negara Lain, Ini Lokasinya

Proses pengolahan emas dengan metode amalgamasi (dengan menggunakan merkuri) terjadi pada tahap penggilingan tersebut. Proses ini menghasilkan lumpur yang mengandung merkuri dan amalgam (campuran merkuri dengan logam berharga termasuk emas). 

Lumpur yang mengandung merkuri dibuang dibuang ke dalam kolam-kolam limbah, sedangkan amalgam diperas untuk meningkatkan kepadatannya dengan pemerasan menggunakan kain berpori halus, sehingga menghasilkan bola amalgam. Bola amalgam kemudian dibakar untuk menguapkan merkuri, sehingga hanya emas yang akan tersisa pada proses ini.

Beberapa penambang menyadari bahwa masih banyak emas yang tersisa di tailing (limbah lumpur) amalgamasi, sehingga dilakukan proses pengolahan emas lanjutan dengan metode sianidasi. 

BACA JUGA:HP ITEL RS4, Harga Rp 1 Jutaan Punya Spek Mantap, Tangguh Buat Gaming dan Punya Fitur NFC

Kategori :