BENGKULU UTARA, RBTVCAMKOHA.COM - Penyalahgunaan obat batuk sirup jenis komix, yang diduga menjadi alternatif para remaja untuk mabuk-mabukan masih terjadi di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara.
BACA JUGA:Sensasi Peyek Daun Kopi, Stik Unji dan Stik Rebung di Desa Wisata Unggulan Indonesia
Terbukti saat rbtv.disway.id melakukan penelusuran di area sekitar SD 016 Bengkulu Utara, Desa Karang Suci, Kecamatan Arga Makmur, terlihat ada ratusan bekas bungkus obat batuk komix, Minggu (26/3).
BACA JUGA:Rancak Bana, Sumatera Barat Loloskan 5 Desa Wisata ADWI 2023, Terbanyak di Pulau Sumatera
Abdurrahman, salah seorang guru yang mengajar di SDN 016 dan bertempat tinggal tak jauh dari lokasi, membenarkan jika banyak anak muda yang hampir setiap malam nongkrong di lokasi tersebut.
BACA JUGA:Ibu Coba Bunuh Diri Ternyata Berstatus ASN
Abdurahman menuturkan, banyak warga yang geram dengan aksi para remaja di bawah umur, di lokasi itu. Bukan hanya mabuk-mabukan, namun terkadang mengganggu kenyamanan warga dengan aksi balap liar.
BACA JUGA:Anak 11 Tahun Gagalkan Percobaan Gantung Diri Sang Ibu
"Ya kadang-kadang mereka kebut-kebutan pakai knalpot brong. Mirisnya banyak juga anak-anak umur SMP," tutur Abdurahman.
Bahkan dikatakan, warga kerap memanggil aparat ketika melihat sekelompok remaja yang nongkrong hingga larut malam, dan dilakukan pembubaran serta penertiban. Namun hal itu tidak membuat jera para remaja tersebut, dan mengulangi hal serupa.
BACA JUGA:Lapor Pak, di Kawasan Jalan S Parman Banyak Botol Miras
"Sudah sering diusir, kami lapor ke aparat juga sudah. Nyatanya sudah diusir, besok-besoknya datang lagi," tambah Abdurahman.
Abdurrahman mengungkapkan, kejadian serupa seperti ini bukan hal yang baru. Maka perlu adanya penindakan tegas oleh pihak terkait, untuk mengurangi bahkan mencegah aksi kenakalan remaja tersebut.
BACA JUGA:17 Mesjid di Kaur Dapat Bantuan Gubernur Total Rp 700 Juta, Ini Daftarnya
"Kami mau itu bisa ditindak tegas. Diberi pelajaran dan efek jeranya. Karena sudah meresahkan sekali. Bahkan di bulan Ramadan ini pun masih ada," tandas Abdurahman.