BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM - Dinas Sosial Kota Bengkulu tuntas membentuk Operator Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di 67 Kelurahan Kota Bengkulu.
Operator ini akan menjadi ujung tombak pemerintah dalam melakukan pendataan warga yang masuk kategori warga tidak mampu di Kota Bengkulu.
Dikatakan Kabid Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Kota Bengkulu, Sri Harneti, usai terbentuk 67 operator di kelurahan, Pemkot Bengkulu segera melakukan pembersihan data warga yang tergolong tidak mampu di Kota Bengkulu.
"Kita harapkan launching dapat dimulai sebelum lebaran ini, nantinya data warga yang masuk dalam DTKS akan dilakukan pembersihan, warga yang mampu akan dikeluarkan dari data DTKS," ujar Sri Harneti.
Ditambahkan Sri Harneti, nantinya di setiap Kelurahan akan melakukan musyawarah kelurahan, disaksikan banyak pihak dalam validasi data tersebut.
Saat ini DTKS yang ada merupakan data tahun 2011. Dalam jangka waktu 12 tahun pastinya sudah banyak masyarakat yang berubah status dari tidak mampu menjadi mampu, ataupun sebaliknya.
Ditambahkan Kadis Sosial Kota Bengkulu, Sahat Marulitua Situmorang, dahulunya ada masyarakat yang masih berstatus pelajar dan masuk dalam data warga tidak mampu di DTKS, namun sekarang sudah menjadi ASN, Polri hingga TNI.
Begitu juga ada masyarakat yang dahulunya mampu, lalul terkema imbas pandemic covid 19 menjadi masyarakat yang tidak mampu. Validasi data seperti ini lah yang akan dilakukan Pemkot.
"Data ini dibersihkan agar nantinya bantuan pemerintah dapat tepat sasaran. Selama ini yang menjadi dasar data pemberian bansos oleh pemerintah adalah data DTKS," kaya Sahat Marulitua Situmorang.
BACA JUGA:Jangan Lihat Matahari Secara Langsung Tanggal 20 April 2023, Ini Bahayanya
Jika mengacu data DTKS tahun 2011 dikatakan Sahat, di Kota Bengkulu terdapat 159 ribu jiwa warga tidak mampu dari sekitar 59 ribu Kepala Keluarga.