BACA JUGA:Surat-surat Ibu Kartini yang Mencerminkan Pemikirannya, Habis Gelap Terbitlah Terang
Ada yang mengatakan bahwa Soekarno memiliki harta berlimpah yang disembunyikan di berbagai tempat, termasuk di dalam negeri maupun di luar negeri.
Salah satu dugaan yang populer adalah keberadaan emas yang disimpan Soekarno di Bank Swiss.
Selain itu, salah satu misteri paling fenomenal yang masih menggema hingga saat ini adalah keberadaan harta karun yang diyakini sebagai warisan dari presiden pertama Republik Indonesia, yaitu Ir. Soekarno.
Kisah legendaris ini mengisahkan tentang kumpulan harta yang diyakini dikumpulkan oleh Bung Karno pasca perang Revolusi, terpendam di berbagai lokasi di seluruh pulau Jawa.
Konon, harta tersebut terdiri dari emas batangan yang memiliki cetak wajah Bung Karno di dalamnya. Hingga kini, keberadaan harta warisan ini masih menjadi tanda tanya besar.
Beberapa spekulasi mengatakan bahwa harta tersebut mungkin disembunyikan di luar negeri, sementara yang lain yakin bahwa harta karun tersebut masih tersembunyi di Indonesia.
BACA JUGA:Jika Anda Pernah Melakukannya, Begini Cara Menebus Dosa karena Berhubungan saat Istri Menstruasi
Namun, tidak sedikit pula yang mempercayai bahwa harta tersebut benar-benar berada di pulau Jawa, menyatu dengan tanah yang menjadi saksi bisu perjalanan bangsa ini.
Kesulitan dalam menemukan harta karun ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kepercayaan akan kekuatan mistis yang melindunginya.
Dipercaya bahwa harta tersebut dilindungi oleh kekuatan gaib, agar tidak jatuh ke tangan yang salah atau orang yang tidak bertanggung jawab.
Banyak sejarawan dan ahli yang meragukan kebenaran cerita tentang harta karun Soekarno. Mereka berpendapat bahwa cerita tersebut lebih bersifat mitos atau legenda semata, tanpa dasar yang kuat atau bukti yang mendukung.
Narasi adanya harta karun Bung Karno yang jumlahnya bejibun dapat dipastikan adalah tidak benar. Bung Karno sendiri ketika menjabat orang nomor satu Indonesia kantongnya acap kali tipis. Ia hanya menerima 220 dolar AS per bulan.
Jumlah segitu jelas tak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Bahkan, kurang. Ia pun menyamakan kondisi keuangannya selama jadi presiden tak ubahnya seperti zaman berjuang di Bandung. Bedanya kala itu Bung Karno banyak dibantu oleh istrinya, Inggit Garnasih.
Plakat di rumah kelahiran mantan Presiden Soekarno di Surabaya.Sekali waktu, Bung Karno sendiri sampai meminjam uang dari ajudannya sendiri. Bung Karno tak malu menuturkannya.