Ia juga menyebut dirinya sebagai salah satu presiden melarat di dunia. Alih-alih memiliki tabungan berlebih, rumah pun tidak punya.
BACA JUGA:Pinjaman Pensiunan Janda di BTN, Dana Tunai Rp 300 Juta Cair dengan Siapkan 10 Syarat Ini
“Aku tak memiliki rumah sendiri. Tidak ada tanah. Tidak ada tabungan. Lebih dari sekali aku tidak mempunyai sisa uang untuk pengeluaran rumah tanggaku. Di sebuah negara, Duta Besar kami terpaksa membeli piyama untukku. Satu-satunya piyama presiden sudah sobek. Negara menyediakan tempat tinggal dengan cuma-cuma, bebas pemakaian listrik, empat buah mobil resmi dan tiga di dalam garasi untuk tamu negara dan mereka membelikan pakaian seragamku.”
“Tetapi akulah satu-satunya presiden di dunia yang tidak punya rumah sendri. Baru-baru ini rakyatku menggalang dana untuk membangun sebuah gedung buatku, tapi di hari berikutnya aku melarangnya. Ini bertentangan dengan pendirianku. Aku tidak mau mengambil sesuatu dari rakyatku. Aku justru ingin memberi mereka,” cerita Bung Karno sebagaimana ditulis Cindy Adams dalam buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (1965).
Sejarawan Ong Hok Ham juga menepis anggapan adanya harta karun Soekarno. Ia mengambil contoh dari kerajaan yang pernah menguasai tanah Jawa, Mataram Islam. Kerajaan itu diisukan memiliki harta karun yang bejibun.
Fakta di lapangan justru sebaliknya. Sistem perpajakan yang dijalankan Mataram Islam tak pernah sempurna. Mataram Islam sendiri tak dapat melunasi hutang-hutangnya kepada maskapai dagang Belanda, VOC.
Kondisi itu tak jauh beda dengan kondisi harta karun Bung Karno. Andai kata harta karun itu ada maka Soekarno tentu dapat menjadi juru selamat Indonesia keluar dari resesi ekonomi 1960-an.
Lagi pula, jabatannya sebagai presiden takkan lengkser dengan banyaknya harta karun itu. Namun, pada kenyataannya, harta karun itu memang benar-benar tidak ada.
Sekalipun ada, boleh jadi satu-satunya harta karun yang dimiliki oleh Bung Karno bukan emas. Apalagi permata. Harta itu adalah kemerdekaan Indonesia.
BACA JUGA:Simulasi Tabel Angsuran Kredit Mobil Syariah Honda Brio RS MT dengan DP Rp 36 Juta Tanpa Bunga
“Kerajaan Mataram juga tak pernah dapat melunasi utang kepada VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) dan, karena itu, merupakan negara Asia pertama yang dihadapkan pada beban utang luar negeri (VOC) yang besar. Walhasil, Mataram tak mungkin meninggalkan harta karun. Apalagi Pulau Jawa juga tidak pernah dikenal memiliki tambang emas dan intan.”
“Tidak pernah terdengar dalam sejarah tentang berlian besar yang menghiasi mahkota raja dan keluarganya seperti intan Koh-i-Noor dari India yang kini menghiasi mahkota Inggris.
Berlian yang pernah dibicarakan dalam sejarah Jawa paling-paling sebesar jempol. Jadi, cerita tentang harta karun di Jawa saya anggap dongeng belaka. Yang juga termasuk dongeng adalah kisah dana revolusi,” tutup Ong Hok Ham dalam buku Wahyu yang Hilang, Negeri yang Guncang (2018).
Meskipun demikian, keberadaan harta karun peninggalan Soekarno tetap menjadi salah satu misteri yang menarik minat banyak orang.