Anggun dan Sopan, Ini Ciri-ciri Khas Kebaya Kartini, Banyak Digunakan Kaum Milenial Sekarang

Senin 22-04-2024,18:04 WIB
Reporter : Putri Nurhidayati
Editor : Agus Faizar

Meski demikian, Kartini tidak lantas berdiam diri melihat rakyatnya tanpa bisa bertindak. Sebagai kaum priyayi yang cukup disegani, Kartini justru menjelma menjadi sosok yang merakyat dan jauh dari sifat jumawa.

Dalam bergaul, Kartini tidak pernah memilih berdasarkan kasta dan derajat seseorang. Bahkan saat menikah, Kartini tidak menggelar pesta mewah layaknya putri pejabat pada umumnya. Sekalipun menikah dengan bangsawan juga, berfoya-foya dengan kemewahan tidak pernah Kartini lakukan.

BACA JUGA:Walaupun Sudah Telah Tiada Ini Warisan Pemikiran Ibu Kartini yang Masih Relevan Saat Ini                       

2. Selalu optimis dan berani

RA Kartini dikenal sebagai bangsawan yang banyak bergerak demi kesetaraan pendidikan. Bukan hanya itu, budaya pingit bagi perempuan juga menjadi fokus Kartini kala itu. Hal inilah yang kemudian banyak menimbulkan pertentangan dari banyak pihak termasuk para bangsawan. 

Namun, dengan penuh keberanian, Kartini tetap berjuang dengan cara membuka tempat belajar khusus untuk mendidik perempuan dan anak-anak. Bukan hanya berani, optimisme dalam diri Kartini juga turut andil meyakinkan banyak orang hingga berdampak sampai hari ini. 

Perjuangan Kartini pada akhirnya membawa perempuan pada kesetaraan dan tidak lagi hanya berdiam diri di rumah tanpa kenal dunia luar karena terjebak 'budaya' yang serba dibatasi.

BACA JUGA:Sosoknya Sangat Dikagumi, Ini Perjuangan R.A Kartini Memajukan Kaum Perempuan Indonesia

3. Cerdas dan berwawasan luas

Sosok RA Kartini adalah contoh nyata bahwa perempuan harus memiliki pengetahuan yang luas. Melihat fakta di sekitarnya tentang ketimpangan pendidikan, jiwa pendidik Kartini semakin berontak. Sekolah yang Kartini dirikan menjadi bukti bahwa beliau tidak asal berjuang tanpa 'modal' kecerdasan yang mumpuni.

Di sekolah tersebut, Kartini turun tangan langsung untuk mengajar. Mulai dari membaca, menulis, melukis, memasak, sampai menjahit juga Kartini ajarkan. Keteladanan semacam ini gak harus ditiru dengan cara yang sama persis. Dengan peduli pada pendidikan dan meraih cita-cita, kita sudah mampu menghidupkan semangat Kartini dalam diri.

BACA JUGA:Kesatria Pelopor Pendidikan Perempuan! Ini Kisah Ibu Kartini Melawan Tradisi Poligami

4. Sosok yang mandiri

Dalam menghadapi perkembangan zaman, rasanya kemandirian menjadi karakter wajib yang harus kita tanamkan dalam diri. Bukan tidak butuh orang lain, tapi lebih pada melakukan semua sendiri saat kita memang masih mampu.

Sama seperti yang Kartini lakukan, meski banyak mengalami pembatasan, tapi semangatnya untuk melakukan perubahan tidak pernah surut. Semua diusahakan lewat banyak cara demi mencapai tujuan kesetaraan.

Meski tidak disekolahkan tinggi, Kartini belajar dari teman-temannya di luar negri dengan surat menyurat. Kegigihan tersebut yang kemudian menjadikan Kartini menjadi sosok perempuan independen yang patut diteladani.

Kategori :