Identik dengan Perempuan Asia Tenggara, Ternyata Begini Asal Usul Kebaya Kutu Baru

Selasa 23-04-2024,05:27 WIB
Reporter : Putri Nurhidayati
Editor : Agus Faizar

4. Menjemur Kebaya di Tempat yang Tepat

Sebagian orang sering sekali menjemur pakaian di tempat yang panas alias terpapar sinar matahari secara langsung. Padahal hal ini tergolong keliru, terutama bagi kebaya kita. 

Selalu ingat untuk menjemur kebaya kita di tempat yang teduh dan berangin. Tentunya kita ingin kebaya kering dengan baik tanpa ada warna yang rusak karenanya.

BACA JUGA:Surat-surat Ibu Kartini yang Mencerminkan Pemikirannya, Habis Gelap Terbitlah Terang

5. Melapisi Kebaya Saat Disetrika

Merawat kebaya kutu baru tidak boleh asal-asalan. Untuk menjaga kualitas dari kebaya kita agar tetap baik seperti baru maka disarankan untuk melapisinya ketika akan menyetrika. Setrikalah kebaya dalam keadaan tidak terlalu panas suhunya.

6. Menyimpan dengan Cara Digantung

Menyimpan kebaya dengan cara digantung tentu memiliki maksud dan tujuan. Tujuan menggantung kebaya ialah agar terhindar dari masalah kusut. Jadi kapanpun ingin menggunakannya tidak perlu menyetrikanya lagi.

BACA JUGA:Dampak Gerakan Ibu Kartini Terhadap Perkembangan Organisasi Perempuan di Indonesia

7. Jangan Menyemprot Wewangian Secara Langsung

Menyemprot wewangian ke kebaya kutu baru secara langsung dapat merusak serat kain itu sendiri. Perlu diingat jika kebaya terlalu lama di dalam lemari akan berbau apek. 

Solusinya ialah sering-sering mengeluarkan kebaya dan menganginkannya. Disarankan untuk menggunakan cairan pelembut juga pewangi dari bahan alami yang tidak akan merusak warna dan serat kebaya.

BACA JUGA:Hari Kartini, Ini 25 Kutipan Inspiratif RA Kartini tentang Emansipasi Wanita yang Menggugah Hati

Identik dengan Perempuan Asia Tenggara, ternyata begini asal usul kebaya kutu baru.

(Putri Nurhidayati)

Kategori :