Oleh karena itu, keberadaan Semar diyakini telah ada sebelum masyarakat Jawa, dan kehadirannya masih melekat dalam kehidupan dan kebudayaan Jawa sampai saat ini.
Lantas apa hubungannya dengan keris semar mesem? Pertama-tama, mari kita telaah hubungan antara konsep "Keris Semar Mesem" dengan cerita tentang Semar dalam pewayangan Jawa.
Semar dalam pewayangan sering diasosiasikan dengan sifat-sifat yang ramah dan penuh kasih, yang mencerminkan dalam ajaran tentang kebijaksanaan dan pengasihan.
BACA JUGA:Kisah Kutukan Keris Mpu Gandring, Penguasa Kerajaan Singasari Jadi Tumbal 7 Turunan
Kemudian, melalui Ajian Semar Mesem, yang secara harfiah berarti "Semar Senyum" dalam Bahasa Indonesia, kita dapat melihat keterkaitan dengan konsep Semar yang ramah dan penuh senyum dalam pewayangan.
Ajian Semar Mesem diyakini dapat digunakan untuk memikat atau menarik pihak "lawan" dengan pesona yang memikat.
Dengan menggunakan Ajian Semar Mesem, harapannya adalah orang-orang di sekitar kita akan merasa senang dan bersimpati kepada kita.
Ini mungkin terkait dengan konsep "mesem" atau tersenyum, di mana tersenyum dianggap sebagai ekspresi yang mengundang kebaikan dan kesenangan.
BACA JUGA:Keris Pangeran Berusia Ratusan Tahun Dicuri
Orang yang tersenyum cenderung lebih disukai dan dihargai oleh orang lain daripada orang yang terlihat murung atau serius.
Demikianlah, itulah sejarah pusaka keris kecil, Keris Semar Mesem yang diyakini sebagai sarana pelet.
(Sheila Silvina)