Langkah pertama adalah siapkan semua peralatan yang akan digunakan dan pastikah semuanya bersih.
Jika menggunakan alat bantuan seperti pinset, kamu bisa membersihkannya terlebih dahulu menggunakan alkohol.
Kedua, sebelum memulai proses pembersihan luka, cucilah tangan dengan air dan sabun, lalu keringkan tangan dengan lap bersih atau tisu.
BACA JUGA:KTA CIMB Niaga untuk Karyawan Limit hingga Rp 300 Juta, Proses Pencairan Dana hanya Hitungan Hari
Selanjutnya, bersihkan luka dengan air hangat. Pastikan tidak ada debu, pasir, atau debris lain pada luka. Kamu bisa menggunakan pinset yang telah dibersihkan sebelumnya atau menggunakan kapan yang dicelupkan ke air hangat.
Setelah luka bersih dari semua debris, oleskan cairan antiseptik atau petroleum jelly pada luka. Biarkan luka mengering.
Jika lukanya kecil, sebaiknya tidak perlu diperban atau menggunakan plester. Namun, kamu bisa menutup luka jika luka berada di tempat yang mudah tergesek.
Setelah memastikan bahwa luka telah dibersihkan dari pemicu infeksi, kamu masih perlu memberikan perhatian agar tidak terjadi infeksi ulang. Langkah berikut juga penting dilakukan untuk mencegah luka infeksi.
Jika kamu menggunakan plester atau perban pada luka, pastikan kamu mengganti perbannya minimal sekali dalam sehari.
Namun, jika perban basah atau terkena kotoran, segera ganti perban. Penggunaan cairan antiseptik pada beberapa orang mungkin menimbulkan reaksi iritasi.
Jangan gunaka cairan antiseptik jika luka menunjukkan tanda iritasi akibat penggunaan antiseptik.
Jangan mengorek atau mencabut permukaan luka yang mulai mengering atau bekuan darah yang mulai terbentuk pada luka. Ini akan membuat luka lebih lama sembuh dan mingkatkan resiko infeksi pada luka.
Jika luka tidak menunjukkan perbaikan dalam waktu 1-2 hari, disertai demam, atau darah keluar terus menerus, segera konsultasikan kondisi kamu ke dokter.