NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM -3 pusaka peninggalan Gajah Mada yang terbukti sakti, salah satunya tombak khodam.
Gajah Mada, sosok yang mengukir jejak paling mendalam dalam sejarah Kerajaan Majapahit, menempuh peran yang tak tergantikan sebagai mahapatih yang berpengaruh dalam menuntun kerajaan tersebut menuju puncak kejayaannya.
Dikenal sebagai sosok patih perkasa yang setia pada tahta Majapahit, dia telah menjaga keutuhan dan memperluas pengaruh kerajaan dengan tekad yang teguh.
BACA JUGA:Memiliki Makna Khusus, Apakah Pertanda Baik atau Buruk? Ini Arti Mimpi Potong Rambut
Salah satu pencapaiannya yang paling megah adalah upayanya dalam menyatukan wilayah Nusantara, sebuah visi yang diungkapkan dalam pernyataannya yang terkenal, Sumpah Palapa.
Hingga kini, jasa-jasanya yang gemilang masih tetap disanjung tinggi oleh masyarakat Indonesia. Gajah Mada dianggap sebagai pahlawan yang memperjuangkan patriotisme dan memupuk semangat persatuan nasional yang kokoh.
Kisah hidup, perjalanan karier, dan perjuangannya telah digali dari berbagai sumber, terutama Kitab Pararaton, Kakawin Nagarakretagama (Nāgarakṛtâgama), dan prasasti-prasasti dari akhir abad ke-13.
BACA JUGA: Ini Obat Tradisional untuk Luka Tertusuk Duri Sawit Selain Tindakan dan Obat Medis
Namun, meskipun catatan-catatan dari Nagarakretagama dan Prasasti Singhasari 1351 (Prasasti Gajah Mada) merupakan sumber utama dalam memahami sejarah klasik, namun mereka belum sepenuhnya mampu mengungkapkan sosok Gajah Mada secara terperinci dan utuh.
Beberapa babad yang muncul belakangan juga memberikan gambaran yang berbeda, bahkan beberapa di antaranya menggambarkan Gajah Mada sebagai sosok yang bersifat legendaris, berasal dari dunia gaib, dan bermula dari negeri yang tak terdefinisi dengan jelas.
Seorang tokoh pergerakan Indonesia, Mohammad Yamin, dan pakar arkeologi, Agus Aris Munandar, berani memberikan pandangan terkait asal usul Gajah Mada.
BACA JUGA:9 Jenis Tanaman Hias Bisa Jadi Magnet Rezeki, Simpan di Dalam Kamar Tidur
Keduanya mengungkap bahwa Gajah Mada kemungkinan lahir di sekitar hulu Sungai Brantas, di kaki Gunung Kawi dan Gunung Arjuna. Menurut Agus Aris Munandar, Pandaan, sebuah kota kecil di lereng Gunung Welirang Arjuna, adalah tempat kelahiran Gajah Mada.
Ayah Gajah Mada diduga bernama Gajah Pagon, yang merupakan pengikut Raden Wijaya dalam perang melawan pengikut Jayakatwang dari Kediri. Namanya disebut secara khusus dalam Kitab Pararaton.
Raden Wijaya, khawatir akan nasib Gajah Pagon yang terluka, menitipkannya kepada seorang Kepala Desa di Pandakan.