Iklan dempo dalam berita

Kenapa Pusaka Harus Dimandikan saat Malam 1 Suro? Begini Penjelasannya dalam Ritual Jamasan Pusaka di Sidoarjo

Kenapa Pusaka Harus Dimandikan saat Malam 1 Suro? Begini Penjelasannya dalam Ritual Jamasan Pusaka di Sidoarjo

Alasan ritual memandikan benda pusaka setiap malam 1 Suro--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Kenapa pusaka harus dimandikan saat malam 1 suro? Begini  penjelasannya dalam ritual jamasan pusaka di Sidoarjo.

Pusaka, sebagai warisan budaya yang berharga, tidak hanya merupakan benda mati atau sekadar artefak sejarah, tetapi juga merupakan simbol dari identitas dan kekayaan budaya suatu bangsa.

Keberadaannya tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga sarat dengan makna-makna spiritual, sosial, dan historis yang mendalam. 

Seorang warga di Sidoarjo, Muhammad Wildan dari Perum Gebang Raya, meneguhkan tradisi lama dengan menggelar ritual jamasan di rumahnya.

BACA JUGA:Ini 7 Jenis Tanaman Pembawa Rezeki di Dalam Islam, Ada Apa Saja? 

Ritual ini dilakukan pada momen Satu Muharam atau Satu Suro sebagai upaya pembersihan diri. Di tengah suasana yang kental dengan nuansa spiritual, Wildan merawat sejumlah keris dan pusaka dengan mandi menggunakan air kembang setaman yang dicampur dengan air perasan jeruk nipis. 

Setiap tahun, dengan konsistensi yang tinggi, ritual ini diulang sebagai wujud penghargaan terhadap warisan budaya dan spiritual yang diwariskan oleh leluhur, memperkuat hubungan spiritual dengan pusaka, dan mempertahankan kearifan lokal yang berakar dalam kehidupan sehari-hari.

Dari sejumlah benda pusaka yang sedang dia jamas, Wildan mengklaim bahwa ada salah satu benda pusaka yang usianya sudah sangat tua. Dia menjelaskan bahwa benda tersebut adalah Pusaka Katga yang diyakini berasal dari tahun 280 Masehi.

BACA JUGA:3 Pusaka Peninggalan Gajah Mada yang Terbukti Sakti, Salah Satunya Tombak Khodam

Menurut Wildan, ritual memandikan keris dan benda pusaka merupakan sebuah bentuk dari upaya pembersihan diri yang mendalam.

Dia berpendapat bahwa dalam proses ini, penting bagi setiap individu untuk melakukan introspeksi diri, menyadari dan mengakui kesalahan yang mungkin telah dilakukan, baik terhadap sesama manusia maupun kepada sang pencipta.

Walau tradisi memandikan keris dan benda pusaka saat Satu Suro ini digunakan sebagai simbolisasi dari pembersihan diri, namun secara nyata, proses pemandian juga memiliki manfaat lain, yaitu membersihkan benda logam dari berbagai kerak dan kotoran yang menempel pada permukaan logam tersebut.

BACA JUGA:Memiliki Makna Khusus, Apakah Pertanda Baik atau Buruk? Ini Arti Mimpi Potong Rambut

"Dalam setiap perayaan Satu Suro, saya memandikan sekitar 40 benda pusaka seperti keris dan tombak. Proses pemandiannya dilakukan dengan menggunakan air kembang setaman yang dicampur dengan perasan jeruk nipis," jelas Wildan, menggambarkan cara pelaksanaan ritual tersebut dengan rinci.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: