Iklan dempo dalam berita

Kenapa Pusaka Harus Dimandikan saat Malam 1 Suro? Begini Penjelasannya dalam Ritual Jamasan Pusaka di Sidoarjo

Kenapa Pusaka Harus Dimandikan saat Malam 1 Suro? Begini Penjelasannya dalam Ritual Jamasan Pusaka di Sidoarjo

Alasan ritual memandikan benda pusaka setiap malam 1 Suro--

Menurut Wildan, memandikan benda pusaka adalah bagian dari warisan budaya leluhur yang harus dijaga dan dilestarikan.

Baginya, ritual jamasan tidak pernah dilupakan karena memiliki makna yang sangat penting sebagai upaya refleksi untuk membersihkan dosa-dosa setiap individu.

BACA JUGA: Ini Obat Tradisional untuk Luka Tertusuk Duri Sawit Selain Tindakan dan Obat Medis

"Jamasan ini melambangkan tindakan membersihkan, merawat, memandikan, dan memelihara. Kegiatan semacam ini merupakan ekspresi syukur, rasa terima kasih, dan penghargaan terhadap warisan seni budaya yang telah ditinggalkan oleh para generasi pendahulu kepada generasi berikutnya," jelasnya.

Dia menegaskan bahwa tradisi jamasan tidak selalu terkait dengan hal-hal klenik. Baginya, ritual tersebut dilakukan bukan semata-mata karena kepercayaan pada hal-hal gaib, melainkan sebagai bentuk menjaga dan menghormati tradisi yang telah dilakukan sejak zaman dahulu oleh para leluhur.

Menurut Wildan, sebagai bagian dari budaya, jamasan memiliki nilai seni tinggi terutama ketika terkait dengan pusaka, yang merupakan karya seni dengan nilai yang sangat tinggi.

BACA JUGA:9 Jenis Tanaman Hias Bisa Jadi Magnet Rezeki, Simpan di Dalam Kamar Tidur

"Setiap individu mungkin memiliki pendekatan yang berbeda dalam melakukan jamasan, namun hal itu tidak boleh diartikan sebagai bentuk penyembahan terhadap benda pusaka. Ini murni tentang menjaga tradisi yang telah diteruskan oleh para leluhur," tambah Wildan.

Dia juga menekankan bahwa benda-benda pusaka tersebut tidak mungkin diciptakan lagi di era sekarang.

Oleh karena itu, menurutnya, perlakuan yang hati-hati terhadap benda pusaka sangatlah penting, tidak hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan nenek moyang, tetapi juga untuk melestarikan tradisi perawatan pusaka yang telah diwarisi dari generasi ke generasi.

Menurut Wildan, benda-benda pusaka ini tidak akan diciptakan lagi di era saat ini, oleh karena itu penting untuk merawatnya.

BACA JUGA:Syarat dan Cara Mengajukan KKB Mandiri, Bunga Kompetitif dan Jangka Waktu hingga 5 Tahun

Namun, dia juga mengakui bahwa ada risiko yang terkait dengan memelihara benda pusaka tersebut. 

Misalnya, seringkali orang menemukan benda pusaka tanpa mengetahui asal-usulnya. Mereka tidak tahu dari mana benda tersebut tiba-tiba muncul dan kemudian pergi entah ke mana.

Dalam keseluruhan, tradisi memandikan pusaka pada malam Satu Suro mengandung makna yang mendalam dan melampaui sekadar pembersihan fisik benda-benda tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: