Setelah berhasil dibangun, kilang minyak tersebut memiliki kapasitas hingga 218.000 barel minyak per hari.
Tidak heran apabila kilang minyak di kabupaten terluas di Jawa Tengah ini memiliki nilai yang sangat strategis.
Pasalnya, kilang minyak Cilacap telah memasok sekitar 34% kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional, dan hampir 60%-nya digunakan untuk mencukupi kebutuhan BBM di Pulau Jawa.
Selain BBM, kilang minyak Pertamina Cilacap ini juga memproduksi aspal dan base oil untuk memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Hal ini menjadikan kilang minyak Cilacap sebagai kilang minyak satu-satunya di Indonesia yang memproduksi aspal dan base oil.
BACA JUGA:Teori Keberadaan Harta Karun Kerajaan Singosari, Benarkah Ada di Malang?
2. Balikpapan, Kalimantan Timur
Daerah penghasil minyak di Indonesia yang kedua adalah Balikpapan. Daerah yang berada di provinsi Kalimantan Timur ini memiliki kilang minyak terbesar nomor dua di Indonesia, setelah kilang minyak yang ada di Cilacap, Jawa Tengah.
Meskipun begitu, kilang minyak Balikpapan atau sering disebut juga dengan Refinery Unit V Balikpapan ini memiliki kemampuan produksi hingga mencapai kapasitas 260.000 barel minyak per hari.
BACA JUGA:Ini Kerajaan di Indonesia yang Meninggalkan Harta Karun, Berikut Jejak Penemuannya
Dengan kapasitas produksi mencapai 260.000 barel minyak per hari, saat ini, kilang minyak Balikpapan telah mampu mencukupi 26% kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) negara Indonesia, terlebih lagi kebutuhan dalam negeri wilayah Indonesia Bagian Timur.
Keberadaan kilang minyak di Balikpapan sendiri telah lama ditemukan sejak zaman sebelum kemerdekaan.
Pada 1897, Pemerintah Hindia Belanda memberi nama kawasan penghasil minyak tersebut sebagai Sumur Mathilda.
BACA JUGA:Cerita Rakyat Tentang Penjaga Gaib Harta Karun Kerajaan Bali dan Kisah Tentang Danau Batur
Kemudian, sejak 1922, Hindia Belanda secara resmi mendirikan Kilang minyak Balikpapan dan mulai melakukan produksi minyak.