BACA JUGA:Begini Cara Mengolah Harta Karun Emas Mentah Hasil Tambang, Ketahui 9 Tahapan Umum Pengolahan
Selain itu, sektor industri pengolahan juga turut memberikan kontribusi signifikan, mencapai 19,45 persen dari total PDRB.
Sektor konstruksi dan transportasi serta pergudangan juga turut berperan penting, masing-masing dengan kontribusi sebesar 14,17 persen dan 9,96 persen.
Sedangkan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan juga memberikan kontribusi yang tidak dapat diabaikan, mencapai 9,38 persen dari total PDRB Kota Lhokseumawe.
BACA JUGA:Daftar Konglomerat Pemilik Tambang Emas, Ternyata Simpan Harta Karun Terbesar di Indonesia
Kota ini memiliki sektor industri yang beragam, baik formal maupun nonformal. Industri formal mencakup 4 unit usaha, sementara industri nonformal mencapai 2.098 unit usaha, dengan total serapan tenaga kerja mencapai 6.178 orang pada tahun 2021.
BACA JUGA:5 Provinsi Penghasil Minyak Bumi di Indonesia, Riau Masih Mendominasi Menjadi Penghasil Terbesar
Tak hanya itu, Kota Lhokseumawe juga dikenal memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe. KEK Arun Lhokseumawe telah beroperasi sejak 14 Desember 2018, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) 5/2017 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.
KEK ini berfokus pada sektor energi, petrokimia, agroindustri, dan logistik, dengan harapan dapat meningkatkan aktivitas ekonomi di Lhokseumawe dan sekitarnya.
BACA JUGA:Daerah Penghasil Minyak Bumi di Indonesia, Ini Daftar 10 Tempatnya, Adakah di Daerahmu?
Di samping itu, kota ini juga menjadi rumah bagi berbagai pabrik industri selain industri gas. Dikenal sebagai kota penghasil gas di Provinsi Aceh, perjalanan pertambangan gas di Lhokseumawe dimulai ketika Pertamina berkolaborasi dengan Mobil Oil untuk melakukan observasi sumber minyak pada tahun 1968.
Kerjasama ini berhasil menemukan ladang gas alam di Arun pada tanggal 24 Oktober 1971. Ladang gas Arun, dengan estimasi cadangan gas mencapai 17,1 triliun kaki kubik, menjadi sorotan dunia sebagai cadangan gas alam terbesar saat itu.
BACA JUGA:Ini Daerah Penghasil Minyak Bumi dan Gas di Jawa Tengah, Apa Saja?
Dengan perhatian besar dari pemerintah, Presiden Soeharto meresmikan PT Arun Natural Gas Liquefaction Co. pada tanggal 19 September 1978.
PT Arun sukses mendominasi ekspor gas alam terbesar di dunia pada dekade 90-an. Prestasi ini mengangkat Lhokseumawe sebagai kota Petro Dollar, menandakan kontribusi signifikan terhadap devisa negara.
BACA JUGA:Manfaat Minyak Bumi Apa Saja? Simak 10 Kegunaannya Bagi Kehidupan, Berserta Keuntungan