KEPAHIANG, RBTVCAMKOHA.COM - Malang nasib enam orang remaja tanggung, berinisial Me, Re, He, No, Re dan Ad, warga Desa Embong Ijuk Kecamatan Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang Bengkulu.
Mereka harus menderita sejumlah luka lebam akibat dikeroyok oleh orang tak dikenal di kawasan Desa Penanjung Panjang Kecamatan Tebat Karai Kepahiang.
BACA JUGA:Duel Maut, Warga Karang Anyar Curup Meninggal Dunia
Kejadian bermula sekitar pukul 17.30 WIB Minggu. Saat itu enam korban berniat pulang ke rumah masing-masing di kawasan Desa Embong Ijuk, dengan mengendarai sepeda motor sehabis pulang dari ngabuburit jelang berbuka puasa.
BACA JUGA:Ternyata Awal Duel Maut di Lebong hanya Karena Membahas Jadwal Idul Fitri
Namun dalam perjalanan, sepeda motor salah seorang rekan mereka bersenggolan dengan dua wanita, sehingga dua sepeda motor terjatuh. Pelaku emosi sehingga langsung memukuli para korban yang saat kejadian masih di atas motor. Pelaku memukul, menendang bahkan terlihat dalam video yang viral ada yang memukul dengan kayu hingga korban tersungkur.
BACA JUGA:Ini Syarat Honorer Diangkat Langsung Menjadi ASN, Mulai dari SK hingga Masa Kerja
Tak berhenti sampai disitu, kejadian pengeroyokan yang bermula di jalan lintas tersebut berlanjut hingga para korban pulang ke rumah untuk diamankan di satu lokasi.
Berselang beberapa menit kemudian, datang lagi para pelaku dengan massa yang lebih banyak, dan langsung menyerobot masuk lalu memukuli para korban. Bahkan masyarakat lain yang mencoba melerai juga ikut terkena pukulan.
BACA JUGA:Kisah Viral, Anggota Polisi Ini Bukakan Pintu Sel Demi Anak Tahanan
Kasat Reskrim Polres Kepahiang melalui Kanit Pidum Satreskrim Polres Kepahiang, Ipda Fredo Ramous membenarkan terkait kejadian tersebut dan Tim Elang Jupi masih melakukan penyelidikan terkait motif serta pelaku utama pada kasus pengeroyokan tersebut.
"Kami sudah terima laporan, dan masih kami selidiki," kata Kanit Pidum, Senin (27/3).
BACA JUGA:Gercep, Lowongan Tamatan SMA di BPS Sebagai Asisten Fasilitator dan Administrator
Kejadian tersebut, sambung Kanit Pidum, berdasarkan keterangan beberapa saksi diduga kuat dikarenakan aksi kebut-kebutan di jalan yang berujung laka lantas, sehingga menyebabkan para pelaku emosi dan berujung penganiayaan.