NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Luar biasa harta karun emas di Tapanuli Selatan, jumlahnya terbanyak nomor dua di Indonesia.
Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam, khususnya emas, logam mulia paling populer di dunia.
Terkadang kita lupa bawa bumi pertiwi Nusantara tumpah darah kita mempunyai kekayaan yang melimpah ruah.
BACA JUGA:Ini 6 Mitos Memelihara Burung Kacer! Burung yang Pandai Berkicau dan Pembawa Keberuntungan
Kita sibuk dengan diskusi tingkat kemiskinan masyarakat yang semakin besar padahal di tanah kita tersimpan kekayaan alam anugerah dari Yang Mahakuasa yang sangat melimpah.
Contohnya, Kabupaten Tapanuli Selatan mempunyai salah satu Tambang Emas terbesar nomor dua di Indonesia setelah Tambang Emas Freeport yang sudah terkenal seantero jagat yang terdengar nyaring jauh di Negeri Paman Sam.
Namun, Martabe Gold Mining (Tambang Emas Martabe) walaupun terbesar ke dua di Indonesia, nyaris tidak terdengar gaungnya sebagai sebuah aset negara Indonesia yang sangat strategis.
Tambang Emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, merupakan salah satu lokasi yang memiliki kandungan emas yang tinggi. Pada tahun 2022 lalu, produksi emas dari Tambang Martabe sebesar 280.000 ons.
Tak hanya emas, ditemukan pula perak, tembaga, serta enam deposit mineral emas yang telah terdefinisi.
BACA JUGA:Hindari! Ini Pantangan saat Memelihara Burung Cendet atau Pentet agar Tetap Gacor
Pelaksanaan industri tambang emas di Martabe dilakukan dengan proses pengolahan batuan dengan kandungan emas yang dikelola dengan proses penggerusan dan penimbunan bijih emas agar pada akhirnya dapat diperoleh kandungan emas murni.
Tambang Martabe dioperasikan oleh PT Agincourt Resources dan telah beroperasi sejak tahun 1997.
PT ini merupakan perusahaan pertambangan Indonesia yang memiliki kebijakan mendukung usaha lokal sehingga dalam pembelian barang dan jasanya lebih memilih pada pemasok dan kontraktor dari dalam negeri.
Potensi emas di tambang Martabe mencapai 8,05 juta ons, sementara potensi peraknya mencapai 77 juta ons.