Habitat alami burung perkutut adalah di hutan atau kawasan hutan yang memiliki padang rumput terbuka atau ladang untuk mencari makan. Mereka juga dapat ditemui di semak belukar dan daerah semi gurun.
Burung perkutut cenderung pemalu dan lebih memilih menghindari daerah perkotaan, meskipun dalam beberapa kondisi tertentu mereka juga dapat mencari makan di ladang pertanian dan padang rumput.
BACA JUGA:Ini 6 Mitos Memelihara Burung Kacer! Burung yang Pandai Berkicau dan Pembawa Keberuntungan
2. Burung Perkutut Bermigrasi Selama Musim Dingin
Burung perkutut dapat ditemui di wilayah Eropa, Timur Tengah, dan Asia. Mereka biasanya melakukan migrasi selama musim dingin, menuju wilayah Afrika Sub-Sahara. Namun, distribusi populasi burung perkutut tidak merata di seluruh wilayah perjalanan migrasinya, dan saat ini populasi mereka mengalami penurunan.
3. Burung Perkutut Sejatinya Adalah Herbivora
Burung perkutut adalah herbivora yang biasanya mencari makan di tanah, meskipun mereka hidup dan bertengger di pohon.
Mereka biasanya mencari biji-bijian, buah-buahan, dan beri di sepanjang area terbuka. Namun, sesekali mereka juga memakan serangga, cacing, laba-laba, dan jamur.
4. Perburuan Ilegal Mengancam Populasi Burung Perkutut
Salah satu ancaman serius terhadap kelangsungan hidup burung perkutut adalah perburuan ilegal. Para peneliti memperkirakan bahwa setengah juta burung perkutut ditembak oleh pemburu ilegal setiap tahun. Selain itu, perusakan habitat juga menjadi ancaman besar bagi populasi burung perkutut.
5. Burung Perkutut Sangat Pemalu
Sifat pemalu membuat burung perkutut sulit untuk dijadikan hewan peliharaan. Mereka tidak terbiasa hidup di dalam sangkar dan lebih nyaman berada di habitat alami mereka di hutan.
Jika ingin memeliharanya, diperlukan kesabaran dan perawatan yang baik untuk menjinakkannya.
6. Burung Perkutut Kurang Suka Bersosialisasi
Burung perkutut biasanya membentuk kelompok kecil dalam mencari makan, namun jika terdapat sumber makanan yang melimpah, mereka dapat berkumpul dalam kawanan besar. Namun, saat musim kawin, mereka cenderung semakin kurang bersosialisasi.