Kota Kecil di Sumatera Barat Ini Ternyata Punya Harta Karun Emas Hitam, Ada di 4 Titik Lokasi

Minggu 28-04-2024,21:03 WIB
Reporter : Novan Alqadri
Editor : ahmad afandi

Willem Hendrik de Greve menemukan deposit batubara mencapai 205 juta ton di perut bumi Sawahlunto pada tahun 1868.

BACA JUGA:Desa Lebong Tandai Kaya Harta Karun Emas, Begini Kondisi Masyarakatnya Sekarang

Batu bara yang sangat dibutuhkan untuk industri transportasi pada masa itu, membuat Sawahlunto menjadi magnet bagi para pendambang dan pendatang dari berbagai daerah.

Penemuan ini mengubah nasib kota kecil ini dan menjadikannya magnet bagi kaum pendatang di awal abad 20.

Perjalanan pertambangan batu bara di Sawahlunto dimulai pada tahun 1891.

De Greve, atas persetujuan pemerintah Belanda, memulai eksploitasi batu bara yang sangat dibutuhkan untuk industri dan transportasi.

Sejak tahun 1891 itulah, Sawahlunto menjelma menjadi kota yang ramai dan berkembang dengan sangat pesat.

BACA JUGA:Terbesar di Kawasan ASEAN, Segini Cadangan Harta Karun Emas di Minahasa Utara, Bagaimana Masyarakatnya?

Jalur kereta api sepanjang 100 kilometer dibangun untuk menghubungkan Sawahlunto dengan Pelabuhan Teluk Bayur di Padang, Sumatera Barat.

Lokomotif tersebut merupakan salah satu lokomotif terbaru di Indonesia pada zamannya dan didatangkan dari Jerman.

1. Lubang Mbah Suro

Kekayaan batu bara Sawahlunto terekam jelas di Lubang Mbah Suro, bekas tambang yang kini menjadi destinasi wisata edukasi

Di dalam Lubang Mbah Suro ini tergambar jelas atmosfer pertambangan masa lampau dan sejarah kelam para pekerja paksa.

BACA JUGA:Luar Biasa Harta Karun Emas di Tapanuli Selatan, Jumlahnya Terbanyak Nomor Dua di Indonesia

2. Danau Biru

Selain Lubang Mbah Suro, Sawahlunto menawarkan wisata tambang lainnya yang tak kalah menarik.

Kategori :